TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, mengemukakan alasan dirinya dapat memimpin Jakarta lebih baik dalam hal kemajemukan dan kebhinekaan masyarakat. Keyakinan itu didasarkan pada pengalamannya selama berada dalam pelatihan militer.
Sebelum mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI, jabatan terakhir putra Susilo Bambang Yudhoyono itu adalah Komandan Batalyon Infantri Mekanis 203/Arya Kemuning (AK).
“Ketika saya mengikuti pendidikan di akademi militer Magelang, saya belajar tentang pendidikan dasar semua agama yang ada di Indonesia agar kami bisa saling mengerti perbedaan masing-masing dan saling menghargai satu sama lain,” ujar Agus saat berpidato dalam acara kampanye terbatas di Balai Kartini, Ahad, 27 November 2016.
Menurut Agus, dalam setiap penugasan, sebagaimana prajurit TNI lain, ia biasa hidup berdampingan dalam kemajemukan dengan damai. Tidak ada istilah menang-menangan, baik mayoritas maupun minoritas.
“Itulah mengapa ada istilah TNI adalah benteng kebhinekaan dan benteng NKRI. Sebab, selain pemimpin mayoritas harus menghargai minoritas, pemimpin minoritas pun harus menghargai mayoritas,” tutur Agus.
Agus menambahkan, jika ia terpilih menjadi gubernur, ia akan memprioritaskan menjaga persatuan dalam kemajemukan serta memelihara stabilitas dan keamanan. Sebab, ia meyakini hal itu merupakan prasyarat dalam pembangunan ekonomi dan sosial di Jakarta.
Dalam kampanye yang juga dihadiri istri Agus, Anisa Pohan, hari ini, Agus juga tak lupa menyampaikan sepuluh program unggulan yang ia usung bersama wakilnya, Sylviana Murni. Sepuluh program itu, antara lain bantuan langsung kepada golongan miskin dan kurang mampu, pengurangan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan pendidikan dan kesejahteraan guru.
Selain itu, Agus ingin adanya peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan pertumbuhan ekonomi, investasi dan stabilisasi harga, peningkatan pembangunan infrastruktur dan perumahan, dan menjadikan Jakarta sebagai kota pintar, kreatif, dan ramah lingkungan. Adapun program lainnya adalah peningkatan keamanan kota dan kerukunan warga, penegakan hukum dan keadilan bagi semua, serta peningkatan kualitas pemerintahan dan birokrasi.
“Saya dan Mpok Sylvi yakin 10 program unggulan ini realistis, achievable, dan dapat menjawab berbagai permasalahan serta tantangan yang sangat krusial di Jakarta,” tuturnya.
DESTRIANITA