TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Tompi mengatakan tak mempermasalahkan sekelompok orang yang berencana melakukan unjuk rasa pada 2 Desember 2016. Menurut dia, setiap orang berhak mengemukakan pendapatnya. "Silakan berbeda. Berbeda itu keren," ucap Tompi di posko pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Senin, 28 November 2016.
Tompi pun tak mempersoalkan bila mereka ingin menunaikan salat Jumat di jalan raya. Meski begitu, Tompi menyarankan para pendemo tetap menyampaikan aspirasinya pada koridor yang benar dan sesuai dengan aturan. "Kalau saya sih, lebih pilih salat di masjid. Tapi tiap orang punya pandangan masing-masing. Yang penting ikutin rambu-rambu yang ada," ujarnya.
Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa organisasi keagamaan lain berencana menggelar unjuk rasa pada 2 Desember 2016. Demonstrasi ini kelanjutan dua unjuk rasa sebelumnya pada 14 Oktober dan 4 November 2016. Mereka berunjuk rasa menuntut polisi menahan calon Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama.
Adapun Ahok kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama Islam. Ahok ditetapkan sebagai tersangka pada 16 November 2016. Ahok dituding menistakan agama Islam lantaran ucapannya yang mengutip Surat Al-Maidah ayat 51 saat berpidato di depan warga Kepulauan Seribu pada akhir September lalu.
Kepolisian sudah mengimbau calon demonstran agar tertib dan tidak salat di jalan-jalan protokol, seperti di Jalan M.H. Thamrin dan Jenderal Sudirman. Sebabnya, menurut pejabat kepolisian, hal itu akan mengganggu kelancaran aktivitas masyarakat lantaran jalan tersebut merupakan urat nadi Jakarta dan Indonesia.
FRISIKI RIANA
Baca juga:
DNA Cocok, Mario Teguh Mohon Kiswinar Tak Penjarakan Dia
Soal Nikah Siri dengan Brotoseno, Ini Pengakuan Kubu Angelina