TEMPO.CO, Warsawa - Anak-anak asuh Jacek Magiera tak kenal kata menyerah. Meski Legia Warszawa sudah kebobolan 24 gol dalam lima pertandingan mereka di fase grup Liga Champions, namun mereka berhasil menempati posisi ketiga di Grup F.
Legia berhasil mengalahkan Sporting CP dengan 1-0 dalam laga matchday enam yang paling krusial Kamid dinihari. Magiera mengatakan kemenangan itu berbuah hasil yang istimewa karena berhak atas tiket kualifikasi untuk Liga Europa. "Ini adalah keberhasilan seluruh sepak bola Polandia, bukan hanya Legia,” kata Magiera usai laga.
Gol tunggal Guilherme membuat Legia mencicipi kemenangan di Liga Champions setelah 21 tahun. Kemenangan terakhir Legia di fase grup saat tampil musim 1995-96. Saat itu, Legia sukses melaju sampai perempatfinal. Setelah itu, Legia tak pernah bisa lagi menembus fase grup karena terganjal di kualifikasi atau play-off.
Penampilan Legia di Liga Champions kali ini hampir tak jauh beda dengan musim-musim sebelumnya. Sempat tampil meyakinkan setelah menahan imbang Real Madrid 3-3, Legia sebenarnya sudah babak belur di Grup F. Mereka hanya bisa meraih hasil imbang sekali dan tak pernah menang sebelum pertandingan terakhir kemarin.
Kekalahan memalukan saat menghadapi Borrusia Dortmund, ketika Legia tak berkutik di depan pendukungnya sendiri dengan kalah 0-6. Pada pertemuan kedua, tim Legia masih bisa unjuk dada saat tandang ke markas Dortmund. Legia mampu mengoleksi empat gol, tetapi faktanya mereka kebobolan dua kali lipat sehingga pulang dengan menderita kekalahan 4-8.
Kemenangan di laga terakhir membuat semua pendukung Legia lega. Mereka berhasil meraih tiga poin di fase grup dan menggeser Sporting yang harus meratapi nasibnya sebagai juru kunci. "Kami percaya bahwa untuk berhasil, kami akan memainkan permainan sebelumnya dan hasilnya tidak sia-sia.”
Presiden Polandia Andrzej Duda menyempatkan diri untuk menyambangi pemain di kamar ganti. “Ini luar biasa, yang berarti kami melakukan sesuatu yang istimewa," ujar pemain depan Aleksandar Prijovic, yang menjadi salah satu pemain kunci dalam penampilan Legia terakhir ini.
Striker asal Swiss itu mengatakan bahwa faktanya Presiden Polandia datang untuk mengucapkan selamat. Dia benar-benar gembira karena belum pernah bertemu dengan presiden sebelumnya. “Bahkan presiden bernyanyi bersama kami,” Prijovic, yang mencetak dua gol saat melawan Dortmund.
Projovic mengakui bahwa kekalahan melawan Dortmund 0-6 merupakan permainan terburuk Legia. Hasil itu benar-benar menampar wajah tim di depan publik sendiri. Namun, tim berhasil bangkit setelah meski maksimal hanya bisa bermain imbang. “Kami tetap optimistis dan pada akhirnya kami selamat dari grup maut ini."
UEFA.COM| FOURFOURTWO| ANTO