TEMPO.CO, Palembang - Buah durian dari Bengkulu dan beberapa daerah Sumatera Selatan, seperti Tebing Tinggi ibu kota Kabupaten Empat Lawang, sejak sebulan terakhir membanjiri Kota Palembang.
Hingga Senin, 2 Januari 2017, pedagang durian memenuhi pinggir Jalan Simpang BLK Kenten, Jalan Demang Lebar Daun, Bukit Besar, Jalan Soekarno Hatta menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, dan di beberapa kawasan lain.
Pedagang buah durian di pinggir jalan membuka lapak di bak mobil terbuka. Salah seorang pedagang buah durian, Mulyadi, mengatakan buah durian mulai banyak dijual pada November 2016, tapi menjelang akhir tahun hingga awal 2017 ini pasokannya bertambah banyak.
Buah durian yang dijual berasal dari Bengkulu dan daerah Tebing Tinggi. Biasanya setelah panen besar ini paling lama satu bulan ke depan pasokannya sudah habis dan menunggu daerah lain panen. Buah durian ini menjadi sasaran mereka yang merayakan libur Tahun Baru 2017.
Harga durian bervariasi tergantung ukuran, paling murah Rp 20 ribu per buah dan paling mahal Rp 65 ribu per buah. Salah seorang pembeli, Tania, mengatakan membeli durian untuk dimakan langsung di tempat pedagang.
Sebagian, kata Tania, juga dibuat kolak dan diawetkan untuk dijadikan sambal dan penyedap rasa. "Buah durian bisa diolah menjadi bermacam-macam makanan. Jika tidak habis dimakan, dapat dijadikan kolak sebagai makanan ringan kalau sore hari, bahkan bisa dibuat dodol durian yang dikenal di daerah ini dengan sebutan lempok durian," ujar dia.
ANTARA