TEMPO.CO, Jakarta - Lima jenazah korban Kapal Motor Zahro Express yang terbakar, kembali dapat diidentifikasi oleh tim dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Empat di antaranya teridentifikasi lewat tes DNA.
"Jadi yang terakhir ini banyak yang kami identifikasi dengan (tes) DNA," ujar Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigadir Jenderal Didi Agus, Kamis, 5 Januari 2016.
Kelima korban yang dapat diidentifikasi adalah
1. Iis Ismawati, 43 tahun asal Majalengka. Teridentifikasi dari rekam jejak medis dan properti yang melekat di jenazah.
2. Nadia Syifa Musdalifah, 16 tahun asal Depok. Teridentifikasi lewat tes DNA.
3. Yeti Pramutia, 52 tahun, asal Jakarta Utara. Teridentifikasi lewat tes DNA.
4. Lien Herlina, 40 tahun, asal Cilandak. Teridentifikasi lewat tes DNA.
5. Fahira Azzahra, 17 tahun asal Cilandak. Teridentifikasi lewat tes DNA.
Baca:
Kapal Terbakar, Mantan Kepala KSOP Muara Angke Diperiksa
Arus Pendek di Ruang Mesin Faktor Terkuat Kapal Terbakar
Tiga orang di antara pada korban yang teridentifikasi, merupakan kerabat. Fahira diketahui sebagai anak dari Lien Herlina. Iis juga kerabat dari Lien. Suami Lien, Mohammad Bonyamin, juga menjadi korban tewas yang telah teridentifikasi terlebih dahulu.
"Mereka sedang pergi berlibur bersama," kata salah satu kerabat korban. Anak Lien dan Bonyamin, Abda Syakuro menjadi satu-satunya pihak keluarga yang selamat. Pihak RS Polri mengambil DNA Abda sebagai pembanding untuk mengidentifikasi jenazah Lien dan Fahira.
Dengan identifikasi ini, tinggal tiga jenazah yang masih belum dapat diidentifikasi. Ketiga jenazah itu, kata Didi, juga akan dites DNA untuk diidentifikasi. Dua jenazah bahkan sudah diambil DNA-nya. "Kami harap Senin sudah keluar hasilnya," kata Didi.
Kapal Motor Zahro Express yang mengangkut 260 penumpang terbakar di perairan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, pada Minggu pagi, 1 Januari 2017.
Kapal yang membawa wisatawan itu berangkat dari Pelabuhan Muara Angke pukul 08.15 WIB. Dua puluh menit setelah berlayar, kapal dengan berat 106 gross ton itu terbakar di Teluk Jakarta. Musibah itu menyebabkan 23 penumpang meninggal.
EGI ADYATAMA