TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 19 ribu warga di Albania terserang virus flu AH3N2 dan membuat situasi mengkhawatirkan di seluruh negeri. Demikian pernyataan Institut Kesehatan Masyarakat di negara itu pada Senin, 9 Januari 2017.
Virus flu AH3N2 dengan cepat terus menyebar ke seluruh Albania. Pekan lalu, lebih dari 700 warga ibu kota sudah meminta bantuan pengobatan.
Menurut ahli Institut Kesehatan Masyarakat Albania, kondisi di pusat-pusat kesehatan dan departemen sanatorium sangat serius karena sepuluh lebih pasien berada dalam kondisi sangat buruk.
Kementerian Kesehatan Albania mengkonfirmasi dua pria di Tirana, yang berusia 70-an tahun, meninggal dunia akibat gejala flu berat. Udara dingin, salju, dan temperatur rendah telah menambah parah epidemi flu itu.
Mengingat banyaknya orang yang terserang virus flu tersebut, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan pada Sabtu, 7 Januari 2017, memutuskan menunda pembukaan kembali sekolah, taman kanak-kanak, dan tempat pendidikan pra-sekolah di seluruh negeri sampai 16 Januari. Ini adalah langkah untuk mencegah penyebaran flu lebih luas.
Kementerian telah menyediakan vaksin antivirus gratis bagi personel medis, anak-anak, perempuan hamil, pensiunan, dan mereka yang menderita penyakit kronis. Selain itu, menurut warta kantor berita Xinhua, Kementerian menyerukan warga agar melakukan vaksinasi dan mendesak mereka sebisa mungkin menghindari acara pertemuan dan kumpul-kumpul.
ANTARA