Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapa Bilang Vaping Lebih Aman? Simak Dulu Penjelasan Dokter

image-gnews
Talia Eisenberg, pendiri kafe Henley Vaporium di New York, (20/2). Tempat nongkrong ini tidak terjual minuman keras dan hanya menyediakan Vaping atau rokok elektrik bagi pengunjung yang ingin merokok. (AP Photo/Frank Franklin II)
Talia Eisenberg, pendiri kafe Henley Vaporium di New York, (20/2). Tempat nongkrong ini tidak terjual minuman keras dan hanya menyediakan Vaping atau rokok elektrik bagi pengunjung yang ingin merokok. (AP Photo/Frank Franklin II)
Iklan

TEMPO.COJakarta - Vaping atau vape yang sedang digandrungi masyarakat, terutama anak muda di perkotaan, merupakan rokok elektrik generasi keempat. Tidak seperti rokok konvensional yang mengeluarkan asap, vape menghasilkan uap berwarna putih. Vape biasanya memiliki berbagai varian rasa sehingga disukai konsumen.

Lantas, benarkah vape lebih aman bagi kesehatan ketimbang rokok biasa? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan vape sebagai electronic nicotine delivery system (ENDS), sejenis peralatan yang biasa digunakan untuk mengantarkan nikotin—zat yang juga terdapat dalam rokok konvensional—ke dalam tubuh pengguna.

Di sinilah letak persoalannya. Dokter spesialis paru Agus Dwi Santoso mengatakan vape tetap menggunakan nikotin, maka tingkat bahayanya tidak jauh berbeda dengan rokok konvensional. Agus menjelaskan, nikotin merupakan zat yang bisa menyebabkan ketagihan dan membuat rasa nyaman. Dalam jangka panjang, nikotin berpotensi menyebabkan penggumpalan di pembuluh darah.  

“Inilah yang menyebabkan berbagai penyakit, seperti jantung koroner, stroke, impotensi pada laki-laki, hingga infertilitas pada perempuan,” tuturnya. Agus menambahkan, penggunaan vape secara terus-menerus akan menyebabkan risiko yang sama dengan konsumsi rokok konvensional. 

Selain persoalan nikotin, vape juga berbahaya karena cairannya bisa diisi ulang dengan berbagai rasa sehingga lebih menarik bagi konsumen. Menurut Agus, potensi bahaya akibat cairan yang mengandung pengawet dan bahan kimia pada vape ini sangat besar. Cairan tersebut biasanya mengandung karsinogen, yang ditengarai bisa menyebabkan kanker. 

Agus menjelaskan, rokok elektrik ini memang tidak mengandung tar seperti rokok konvensional. Namun keberadaan zat karsinogen ini sudah cukup berbahaya bagi tubuh.

Agus menambahkan, beberapa negara Eropa saat ini sudah mengawasi dengan ketat keberadaan vape. Sebab, beberapa penelitian terbaru di Eropa menemukan bahwa terdapat indikasi cairan vape diisi dengan narkoba. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Risiko tersebut harus diwaspadai karena di Indonesia belum terdapat aturan yang jelas mengenai vape. Aspek lain yang patut diwaspadai adalah keberadaan partikel uap yang dihirup saat mengkonsumsi vape. “Uap air memiliki partikel yang jauh lebih kecil dari asap sehingga sangat mudah masuk ke saluran napas,” ujarnya,

Agus menjelaskan, uap yang dihasilkan vape biasanya mengandung radikal bebas yang bisa menyebabkan berbagai keluhan saluran napas. Keluhan itu dari iritasi, tenggorokan terasa perih, hingga potensi asma atau kanker paru dalam jangka panjang.

Ia juga menuturkan kandungan nikotin dalam vape memang lebih rendah daripada rokok konvensional. Namun, dalam hal ini, tidak ada istilah mana yang lebih aman. Rokok konvensional maupun rokok elektrik generasi keempat ini sama-sama memiliki risiko tinggi yang sudah seharusnya dihindari.

BISNIS

Artikel lain:
Ganja Merusak Kesehatan Bukan Sekadar Mitos
Otak Kiri dan Otak Kanan, Lebih Penting Mana?
Mendeteksi Sehat atau Sakit dari Berkemih dan Wujud Urine


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

17 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.