TEMPO.CO, San Francisco – SpaceX telah berhasil kembali ke ruang angkasa, meluncurkan roket Falcon 9 pertamanya sejak kecelakaan pada September yang menghancurkan sebuah roket di tempat peluncuran bersama muatannya.
Peluncuran sempat terhenti setelah itu karena perusahaan menyelidiki penyebab kecelakaan itu. Perusahaan yang didirikan Elon Musk itu juga berhasil mengirim satelit komunikasi ke orbit untuk pelanggannya, Iridium. Peluncuran pada Sabtu, 14 Januari 207, itu dilakukan dari Vandenberg AFB di California.
Baca:
Penemu Android Ini Menantang Apple dan Google
Facebook Mulai Saring Berita Palsu di Jerman
Misteri Bintang Tabby, Pemakan Planet atau Dikontrol Alien?
Dengan keberhasilan peluncuran itu, SpaceX berencana kembali ke jadwal peluncuran rutinnya. Sebelum kecelakaan pada September, perusahaan telah menjalani delapan peluncuran yang sukses pada tahun 2016 atau rata-rata sekitar satu peluncuran per bulan.
Selain itu, perusahaan baru-baru ini mendapat jatah penerbangan komersial berawak dari NASA untuk membawa astronaut ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional dalam dekade ini.
Selain peluncuran yang sukses, penerbangan ini disertai pendaratan yang sukses. Tahap pertama dari roket Falcon 9 berhasil kembali ke bumi membuat pendaratan di kapal drone. Ini adalah kapal drone kedua yang telah berhasil menerima tahap pertama dari roket Falcon 9.
Pendaratan dan penggunaan kembali roket merupakan bagian dari visi jangka panjang SpaceX untuk mengurangi biaya misi bagi pelanggannya. Perusahaan berencana mengurangi biaya roketnya dari US$ 61 juta saat ini menjadi US$ 5–7 juta. Peluncuran pertama dengan roket daur ulang sebelumnya dijadwalkan pada Musim Gugur 2016, tapi tanggalnya belum diumumkan.
FORBES | ERWIN Z