Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitos-Mitos Tentang Gigi dan Penjelasan dari Dokter

Editor

Sandra

image-gnews
Ilustrasi pria periksa gigi. shutterstock.com
Ilustrasi pria periksa gigi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil penelitian menyatakan bahwa kondisi gigi bisa mencerminkan kesehatan secara keseluruhan. Jadi, menjaga kesehatan alat pengerat dan pengunyah ini sungguh penting.

Ada beberapa mitos soal gigi yang sudah dipercaya selama bertahun-tahun dan tak selalu tepat 100 persen. Berikut penjelasan Dr. Gerry Curatola kepada Fox News.

#Gula penyebab kerusakan gigi
Kita sudah mendengar mitos ini sejak kecil. Meski bisa menyebabkan gigi berlubang, dan juga berbagai penyakit lain, gula bukan penyebab utama kerusakan gigi. Menurut Curatola, penanggung jawab atas segala kerusakan gigi adalah kuman dan bakteri. Kuman terbentuk dari karbohidrat yang kita santap, bukan hanya dari gula tapi juga sayuran, buah, dan makanan lain. Kuman jahat ini memproduksi asam di mulut, yang bila bercampur dengan liur akan membentuk karang gigi.

#Memutihkan gigi bisa merusak enamel
Bahan utama pemutih gigi adalah hidrogen peroksida dan hidrogen karbon, yang berfungsi sebagai alat oksidasi untuk menghilangkan noda dari permukaan enamel atau lapisan terluar gigi. Bila jumlahnya tak berlebihan, pemutih gigi aman digunakan. Bila mengandung terlalu banyak asam, maka itulah yang berbahaya buat enamel, begitu juga penggunaan produk yang berlebihan atau salah sehinga merusak enamel.

#Amalgam tidak baik untuk tambalan gigi
Salah satu hal yang kini banyak diperdebatkan para dokter gigi adalah penggunaan amalgam yang berwarna abu-abu untuk menambal gigi berlubang karena kandungan 52 persen merkuri. Tak jarang lelehan merkuri itu keluar dari tambalan, terutama saat kita minum sesuatu yang panas atau sedang mengunyah. Merkuri adalah neurotoksin yang sangat kuat dan bila kadarnya terlalu banyak bisa berpengaruh pada penyakit otoimun, masalah neurologis, penyakit-penyakit kronis, dan bahkan masalah mental. 

#Cairan kumur yang mengandung alkohol baik digunakan
Penggunaan cairan kumur yang mengandung alkohol dikaitkan dengan kanker mulut sejak 1970-an. Namun penelitian baru-baru ini mempertanyakan kaitan tersebut dan menyatakan banyak peserta penelitian yang rutin menggunakan cairan kumur yang mengandung alkohol adalah para perokok dan peminum alkohol sehingga sulit untuk memastikan apa penyebab kanker sesungguhnya. Curatola mengingatkan penggunaan cairan kumur jenis ini terlalu sering bisa menyebabkan berbagai masalah gigi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Cairan kumur tak boleh mengandung alkohol karena sifatnya yang menyebabkan dehidrasi dan merusak ekologi alami dalam mulut yang disebut microbiome oral,” jelas Curatola.

#Gigi bungsu tak memiliki fungsi
Gigi yang terletak paling belakang ini tumbuh ketika kita berumur 17-25 tahun. Gigi ini dipercaya sebagai kebutuhan nenek moyang akan alat mengunyah yang lebih banyak dan membuat rahang mereka lebih lebar dan kuat. Tapi seiring dengan perjalanan waktu, rahang manusia semakin kecil sehingga mulut terasa semakin penuh dengan kehadiran gigi bungsu, yang ketika tumbuh sering menimbulkan rasa sakit dan masalah lain. 

Menurut Curatola, gigi bungsu itu termasuk organ vestigial, seperti amandel dan usus buntu. Meski tidak ada fungsi jelas, organ tersebut tidak perlu dibuang bila tidak bermasalah. Yang sering terjadi, gigi bungsu tak punya ruang lagi saat tumbuh sehingga mendesak gigi di sebelahnya atau tumbuh miring, sehingga menyebabkan luka atau kista pada bagian dalam rahang, infeksi, dan rasa sakit. Bila tidak menyebabkan masalah, biarkan gigi bungsu tetap di tempatnya. 

PIPIT

Baca juga:
Wajib Tahu 4C Sebelum Beli Berlian
Yuk, Tampil Ramping dengan Gaun Penyikap Kaki
Psikolog: Usia Matang Belum Juga Nikah, Ibarat Dikejar Utang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang