Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minum Kopi Maksimal 5 Cangkir Saja Sehari, Ini Kata Peneliti  

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi kopi. TEMPO/Nita Dian
Ilustrasi kopi. TEMPO/Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kafein, zat yang terkandung dalam kopi, bisa menangkal peradangan dalam proses menuju penuaan. Tapi syaratnya, tak lebih dari lima cangkir sehari. Studi tim peneliti dari Stanford University ini menjawab pertanyaan mengapa peminum kopi cenderung hidup lebih lama ketimbang mereka yang tidak minum kopi. Tentunya ini menjadi kabar menggembirakan bagi para penikmat kopi.

Penelitian yang didanai National Institute of Allergy and Infectious Diseases dan Ellison Medical Foundation ini menjalani beberapa tahapan studi. Pertama, para peneliti menganalisis data dari lebih 100 partisipan tentang sampel darah dan sejarah medis keluarga. Tujuannya, untuk melihat proses penuaan.

Baca juga: Olahraga itu Harus Asyik. Begini Caranya

Hasil tahap pertama ini menunjukkan bahwa peserta yang lebih tua memiliki kadar protein peradangan—disebut IL-1-beta—lebih tinggi ketimbang orang muda. Di dalam kelompok orang tua pun banyak yang memiliki kadar IL-1-beta sangat tinggi. Tim menambahkan kafein ke dalam sel imun tubuh manusia di atas cawan petri laboratorium bersama dengan protein yang dapat memicu peradangan. Menariknya, kafein ternyata mencegah IL-1-beta menyebabkan inflamasi pada sel tubuh.

“Untuk saat ini, minum kopi dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi proses inflamasi,” kata David Furman, peneliti imunologi, transplantasi, dan infeksi penyakit Stanford yang juga pemimpin studi, seperti dikutip dari laman situs kampusnya. “Tentunya, harus ada studi lebih dalam untuk melihat fungsi kopi dan kafein secara utuh.”

Penelitian itu menambah panjang daftar manfaat kopi. Dari penelitian sebelumnya, kopi bisa bermanfaat untuk menurunkan risiko berbagai penyakit, seperti berikut ini:

- Alzheimer
Konsumsi kopi secara rutin 3-5 cangkir sehari dalam jangka waktu panjang dapat mengurangi risiko Alzheimer hingga 27 persen.

- Ingatan
Memperlambat penurunan kognitif pada orang tua.

- Batu Empedu
Menurunkan 25 persen risiko penyakit batu empedu.

- Kanker Endometrium
Tiga cangkir sehari, menurut studi ilmuwan Jepang, bisa menurunkan risiko kanker endometrium (lapisan rahim).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Encok
Menurunkan 40 persen risiko encok pada laki-laki.

- Stroke
Studi pada 2009 menunjukkan meminum empat cangkir kopi bisa menurunkan 20 persen risiko stroke pada perempuan.

- Serangan Jantung
Antioksidan dalam kopi bermanfaat melancarkan peredaran darah dan peradangan.

- Diabetes
Meminum kopi menurunkan risiko diabetes tipe II sebesar 60 persen. Antioksidan dalam kopi menurunkan glukosa dalam darah.

- Parkinson
Studi pada 2007 menunjukkan satu cangkir kopi bisa mereduksi potensi parkinson sebanyak 50 persen.

STANFORD UNIVERSITY | NATURE MEDICINE | LIVE SCIENCE | AMRI M

Baca juga:
Di Tahun Ayam Api, Kulit Rentan Terganggu. Simak Sebabnya
Perut Buncit Gara-gara Minum Bir? Ini Jawaban Peneliti

 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

9 menit lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

22 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang