TEMPO.CO, Jakarta - Wajahnya seperti E.T., karakter alien fiktif dalam film berjudul sama. Umurnya 100 juta tahun. Ia ditemukan terbungkus dalam batu amber kuning, lengkap dengan kepala berbentuk segitiga dan mata yang melotot.
Tidak, dia bukan alien dari luar angkasa. Namanya Aethiocarenus burmanicus, serangga betina yang tidak punya sayap. George Poinar dan Alex Brown, peneliti dari Department of Integrative Biology, Oregon State University, Amerika Serikat, menemukannya di dalam celah kulit fosil pohon di lembah Hukawng, Myanmar. Di dekatnya, ditemukan pula sisa-sisa keberadaan dinosaurus.
Baca: Sudah Mewabah di Afrika, Ulat Armyworm Ancam Asia
“Mungkin ia sedang mencari tungau, cacing, atau jamur untuk dimakan,” kata para peneliti dalam jurnal online Cretaceous Research edisi Desember 2016. Versi cetaknya akan tersedia pada April 2017.
Serangga yang mirip makhluk ekstraterestrial ini memang sangat berbeda dengan yang lain. Bahkan keberadaannya menambah daftar ordo baru, yakni Aethiocarenodae. Ordo adalah klasifikasi ilmiah yang lebih besar daripada genus dan spesies.
Baca: Ilmuwan Coba Tangkal Tsunami dengan Gelombang Suara
"Semua fiturnya tidak ada yang mirip dengan keluarga serangga,” kata Poinar, seperti dilansir Live Science. Dengan ditemukannya si “E.T.”, ordo serangga menjadi 32.
Hal yang paling aneh, ujar Poinar, adalah bagian kepala. Dengan leher panjang, mata besar, dan kepala lonjong yang aneh, A. burmanicus lebih mirip dengan makhluk asing ketimbang serangga. Kepala segitiga yang titik puncaknya di leher memungkinkan hewan ini menggerakkan kepalanya 180 derajat ke atas dan ke bawah.
Dengan panjang tubuh hanya 4,5 milimeter, serangga ini bergerak dan berlari dengan kaki ramping panjangnya. Ia bergerak dari batang pohon satu ke batang pohon lain, dari lumut ke lumut. A. burmanicus mempersenjatai dirinya dari predator dengan senyawa kimia.
Baca: Mengintip Vlog Pertama Presiden Jokowi
CRETACEOUS RESEARCH | LIVE SCIENCE | CURRENT BIOLOGY | AMERICAN MUSEUM OF NATURAL HISTORY | AMRI M.