TEMPO.CO, Pyongyang—Kesibukan darurat dilaporkan terjadi di kedutaan Malaysia di Korea Utara setelah Duta Besar Mohamad Nizan Mohamad diusir dari Pyongyang.
Seperti dilaporkan stasiun televisi Cina, CCTV 13, Selasa 7 Maret 2017, sejumlah pekerja di kedutaan Malaysia terlihat membakar sejumlah dokumen dan mengangkut sejumlah koper ke dalam mobil yang kemudian meninggalkan gedung tersebut.
Baca: Polisi Malaysia Kepung Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur
“Prosedur darurat” itu menurut media Cina dilakukan setelah Senin pukul 6 petang waktu setempat, menyusul pengusiran Dubes Malaysia dari Pyongyang.
Tetapi prosedur darurat ini berlangsung sebelum Korea Utara melarang warga Malaysia meninggalkan wilayahnya hingga waktu yang belum ditentukan.
Bendera Malaysia dan Asean di kedutaan itu juga dilaporkan telah diturunkan hingga setengah tiang pada Selasa pagi.
Pyongyang pada Senin lalu mengusir Mohamad Nizan yang telah kembali ke Malaysia pada 22 Februari lalu.
Pengusiran ini sebagai balasan setelah Duta Besar Korea Utara untuk Malaysia Kang Chol di-personanongrata-kan pada 4 Maret lalu dan diusir dalam kurun waktu 48 jam.
Kang Chol telah meninggalkan Kuala Lumpur pada Senin petang dan kini berada di Beijing.
Dia menuding Malaysia mempermalukan citra negaranya dalam penyelidikan pembunuhan Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Jong-nam tewas dibunuh di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari oleh para eksekutor pembunuhan dengan menggunakan gas syaraf mematikan VX yang oleh PBB digolongkan sebagai senjata pemusnah massal.
Dua perempuan asal Vietnam dan Indonesia telah ditangkap dan didakwa pada 1 Maret atas pembunuhan dalam kasus ini, karena mereka diduga mengusapkan racun VX ke wajah korban.
Korea Utara mengkritik cara Malaysia menganangi kasus ini, terutama karena menolak mengembalikan jasad Jong-nam ke Pyongyang. Kasus ini pun segera meningkatkan ketegangan antara dua negara.
THE STAR | CCTV 13 | SITA PLANASARI AQUADINI