TEMPO.CO, Madiun - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan pengguna narkoba di wilayahnya mencapai lebih dari 900 orang. Ia menilai angka itu bisa bertambah seiring dengan upaya pemberantasan yang terus dijalankan pihak kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN).
“Saya khawatir hal ini menjadi fenomena ‘gunung es’, yang apabila ditelusuri akan semakin banyak lagi,” kata dia setelah menghadiri acara pembinaan dan pelantikan Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah Kota Madiun masa khidmat 2017-2022 di Kota Madiun, Kamis, 9 Maret 2017.
Baca juga: Setya Disebut dalam Kasus E-KTP, Golkar Yogya Tak Terpengaruh
Untuk mencegah angka pengguna narkoba, Gus Ipul, sapaan Saifullah, menyatakan pemerintah daerah siap membantu langkah yang dijalankan kepolisian dan BNN. Upaya itu di antaranya ikut terlibat dalam razia produk-produk yang diduga termasuk jenis narkoba baru di setiap kabupaten atau kota di Jawa Timur.
Keterlibatan pemerintah daerah pun lebih intens akhir-akhir ini. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perdagangan di sejumlah kabupaten dan kota, menurut Gus Ipul, terlibat dalam razia permen dot, yang diduga mengandung narkoba. “Hal ini sesuatu yang mencemaskan meski belum tentu benar. Sekarang sedang diteliti dan semoga segera diketahui hasilnya,” kata dia.
Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, kata Gus Ipul, perlu didukung seluruh elemen masyarakat. Bagi pihak sekolah, misalnya, dapat melakukan pengecekan terhadap produk jajanan yang dijual pedagang.
Baca juga: Jokowi Bertemu SBY, Demokrat Dukung Pemerintah?
“Saya ingin ini menjadi perhatian siapa pun, termasuk guru-guru. Termasuk mencermati dugaan narkoba dalam jajanan dan peredaran makanan yang kedaluwarsa” ujarnya.
Permen dot yang diduga mengandung narkoba itu menyebar di Surabaya, Kediri, Mojokerto, dan Bangkalan. Setelah dilakukan uji laboratorium, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Surabaya menyatakan produk tersebut negatif dari narkoba.
NOFIKA DIAN NUGROHO