Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Diterjang Badai, Kantor BMKG Bogor Kembali Normal  

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Ilustrasi cuaca mendung. ANTARA FOTO
Ilustrasi cuaca mendung. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.COBogor - Aktivitas pemantauan cuaca di Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dramaga, Kota Bogor, Jawa Barat, kembali normal pasca-terjangan angin puting beliung. "Aktivitas sudah normal, pemantauan cuaca tetap berjalan 24 jam," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Dramaga Deddy Sucahyono, Rabu, 29 Maret 2017.

Deddy menjelaskan, angin kencang (jenis puting beliung) yang menerjang kantor BMKG Stasiun Klimatologi Dramaga menjadi yang terparah yang pernah terjadi di wilayah tersebut. Angin kencang pernah terjadi dengan kecepatan tertinggi berkisar 20 sampai 30 knot. Namun, pada Selasa, 28 Maret 2017, kecepatan angin mencapai 48 knot atau berkisar 90 sampai 100 kilometer per jam. "Angin kemarin tergolong ekstrem," katanya.

Menurut Deddy, angin kencang pada Selasa lalu terjadi pukul 14.25 WIB. Fenomena alam ini berlangsung selama lebih-kurang 30 menit. Saat itu kondisi cuaca di wilayah Dramaga sedang hujan. 

Deddy mengatakan terjangan berdampak pada kerusakan sejumlah perangkat kantor BMKG Stasiun Dramaga. Kerusakan lain terdapat pada bangunan kantor, seperti atap di ruang kerja staf dan data informasi, dan ruang kepala. Selain itu satu unit animometer roboh, pintu sangkar iklim mikro ketinggian tujuh meter rusak, dan sejumlah pohon bertumbangan. "Atap di kantor staf data iklim dan informasi serta kantor kepala stasiun ikut diterbangkan angin dan plafonnya rusak, sehingga ketika hujan terjadi rembesan," katanya.

Di Indonesia saat ini sedang terjadi pertemuan angin dari barat daya sepanjang Jawa sampai Nusa Tenggara karena di selatan Papua ada pusat tekanan rendah atau menyebabkan timbulnya bibit badai tropis. "Biasanya kondisi ini menimbulkan angin kencang hampir di seluruh Jawa karena angin bergerak ke arah timur (angin barat) menuju pusat tekanan rendah di selatan Papua," kata Deddy.

Menurut Deddy, kondisi tersebut berpotensi terjadi selama sepekan hingga 10 hari mendatang. Kondisi cuaca beberapa hari ini sering terjadi tumbuh lagi dan berkembang lagi bibit-bibit badai tropis atau siklon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menjelaskan, kondisi tersebut hanya dapat terpantau melalui satelit. Akan terjadi bila ada tekanan rendah dan kalau muka air naik akan berkembang menjadi tropical depression atau berubah menjadi badai tropis (siklon tropis). "Hanya satelit yang mampu mendeteksi suhu muka laut dan tekanan rendah," katanya.

Namun, kata Deddy, masyarakat dapat mewaspadainya dengan melihat kondisi cuaca di sekitar seperti bila pagi hari sudah panas. Lalu di siang hari muncul awan-awan tebal seperti awan CB. Masyarakat dapat mewaspadai akan terjadi hujan disertai kilat dan angin kencang.

"Kondisi ini terjadi lokal, tidak merata. Seperti kemarin di wilayah Kota Bogor tidak hujan, tapi di Dramaga terjadi hujan disertai angin kencang," kata Deddy.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

13 jam lalu

ilustrasi menyiram air untuk mengurangi dampak dehidrasi. Shutterstok
Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.


Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

15 jam lalu

Ketua DPC Partai Gerindra Iwan Setiawan dan Ketua DPD Partai Golkar Wawan Hikal Kurdi di Sekretariat DPC Partai Gerindra, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. ANTARA/M Fikri Setiawan
Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.


Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

15 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia


Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

19 jam lalu

Rekaman seismograf Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang merekam gempa M6,2 yang berpusat di laut selatan Jawa Barat pada Kamis malam, 27 April 2024. Pusat gempa berada 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut. FOTO/Badan Geologi.
Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.


Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

20 jam lalu

Area persawahan yang kering di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Kekeringan yang telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia merupakan dampak dari El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.


Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

21 jam lalu

Sejumlah warga berjalan saat hujan di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.


Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

21 jam lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.


Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat thermometer pengukur suhu udara di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG


Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.


BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas