TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi kerja Komisi Pemberantasan Korupsi yang menangkap terduga korupsi perkapalan. Dia menambahkan, pemerintah sudah sering mengingatkan agar jangan melakukan korupsi.
"Kalau ditangkap ya ditangkap, bagus itu, sudah diingatkan oleh pemerintah," kata Luhut Pandjaitan saat ditemui di kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Maret 2017.
Baca: Luhut Resmikan Layanan Ocean Forecast System Milik BMKG
Luhut menuturkan Presiden Jokowi selalu mengingatkan jajarannya untuk berhati-hati, tapi jika ada yang masih korupsi, orang tersebut memang mencari celaka. "Kalau masih ada yang begitu (korupsi), dia gali lubang buat dia sendiri."
Menurut Luhut, saat ini semua sudah serba transparan dan segala perizinan dan sebagainya sudah dilakukan secara online, sehingga sulit pelaku korupsi mencari celah. "Sekarang semua sudah online, transparan," ujar Luhut.
Simak: Empat Belas Negara Masih Berlakukan Larangan Impor Daging Brasil
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terkait dengan perkapalan pada Kamis malam, 30 Maret 2017. OTT dilakukan di dua kota, Jakarta dan Surabaya. Menurut Juru bicara, KPK Febri Diansyah, ada 17 orang yang terdiri atas unsur petinggi atau pegawai badan usaha milik negara dan swasta ditangkap dalam OTT tersebut.
Kamis malam kemarin, Manajer Hubungan Masyarakat PT PAL Indonesia Bayu Wicaksono menegaskan, tidak ada pejabat PAL yang terjaring OTT KPK. Namun, kata dia, PT PAL masih menelusuri kabar adanya pejabat perusahaan negara itu yang tertangkap dalam OTT oleh KPK.
DIKO OKTARA