TEMPO.CO, Semarang - Kawasan Kota Lama Semarang segera dilengkapi dengan becak wisata sebagai alat transportasi ramah lingkungan. "Becak wisata ini bisa dimanfaatkan pengunjung untuk berkeliling," kata Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Rabu, 13/4.
Baca juga: Menelusuri Miniatur Belanda di Kota Lama Semarang
Menurut dia, upaya pembenahan kawasan Kota Lama Semarang terus dilakukan demi mendapat pengakuan dari Unesco sebagai "world heritage", salah satunya dengan pemanfaatan transportasi ramah lingkungan. Nantinya, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, becak wisata akan disiapkan di tiap-tiap kantong parkir yang akan ditata di sekitar kawasan Kota Lama Semarang.
"Kami sudah mengatur batas tonase kendaraan yang melintas, beberapa jalan sudah steril dari kendaraan, lalu akan ada rekayasa lalu lintas. Setelah itu, becak wisata akan diluncurkan," kata Ita.
Rencananya, becak wisata akan mulai dioperasikan pada peringatan Hari Ulang Tahun Ke-470 Kota Semarang, Mei 2017. Peluncurannya akan diawali dengan sosialisasi, yakni lomba lukis dan mural becak wisata.
Baca juga: Kota Lama Semarang Bisa Ditata Seperti Di Polandia
Ita yang juga Wakil Wali Kota Semarang itu mengharapkan konsep kawasan "living heritage"bisa diwujudkan di Kota Lama. Artinya ada berbagai aktivitas perekonomian yang mendukung kawasan Kota Lama. "Di Kota Lama harus ada kehidupan. UNESCO mensyaratkan tidak hanya terkait gedung bersejarah warisan dunia saja, tetapi bagaimana pemanfaatan kawasan itu seperti apa," katanya.
Para pemilik gedung di kawasan Kota Lama, kata dia, segera dikumpulkan untuk diberi pengarahan, bagaimana memanfaatan aset yang dimiliki, seperti dijadikan kafe, toko, homestay, dan sebagainya.
Jika gedung-gedung yang ada sudah dimanfaatkan dan direvitalisasi, kata Ita, wisatawan bisa memanfaatkan becak wisata untuk berkeliling mengunjungi dari satu gedung ke gedung lainnya.
ANTARA