Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beginilah Jika Hormon Amburadul Gara-gara Menstruasi Tiba

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi wanita PMS. shutterstock.com
Ilustrasi wanita PMS. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Bagi perempuan, saat menstruasi kadang sangat tidak menyenangkan. Selain perdarahan selama beberapa hari dalam setiap bulan, ada lagi efek samping yang membuat tambah tak nyaman. Seperti kram yang menyakitkan, menginginkan atau ‘ngidam’ sesuatu, dan munculnya jerawat.

Siklus menstruasi juga akan menentukan bagaimana kulit kita berubah dari minggu ke minggu. Perubahan ini terkait perubahan hormon pada saat tersebut. “Kulit Anda sensitif terhadap hormon,” kata dermatolog Marnie Nussbaum. Hal ini juga yang menyebabkan perubahan suara dan rambut saat pubertas.

Hormon yang paling utama dan naik turun sepanjang bulan adalah hormon estrogen dan progesteron. “Selama paruh pertama siklus menstruasi Anda, estrogen adalah hormon dominan karena membantu tubuh mempersiapkan kehamilan, dan kemudian progesteron selama paruh kedua untuk menjaga lapisan rahim jika embrio dikembangkan,” kata Nussbaum.

Hormon mempengaruhi bagaimana kulit Anda terlihat dan terasa selama waktu tertentu. Apa yang terjadi dengan kulit sepanjang siklus menstruasi dari minggu ke minggu?

Minggu 1
Hari pertama siklus menstruasi, saat berhadapan dengan perdarahan dan kram, Anda mungkin memperhatikan bahwa jerawat memudar. Hal tersebut terjadi karena progresteron berkurang kadarnya sehingga minyak dan peradangan di kulit pun berkurang.  Setelah progesteron menurun, estrogen mulai naik sehingga menyebabkan kulit sedikit lebih kering dari biasanya. Nussbaum merekomendasikan agar menggunakan pelembab sedikit lebih banyak, tapi hati-hati karena kulit masih belum pulih dari jerawat.

Selain itu kulit di bagian vagina akan lebih sensitif selama menstruasi. "Aliran darah lebih terkonsentrasi di daerah vagina,” kata Nussbaum.

Minggu 2
Kini menstruasi telah selesai, tubuh Anda sedang mempersiapkan diri lagi untuk hamil dengan matangnya sel telur dalam ovarium dan membangun lapisan rahim untuk mendukung embrio potensial, kata Nussbaum. Kadar estrogen Anda terus meningkat, yang menghalangi progesteron dan testosteron, dua hormon yang berperan memunculkan jerawat. Jerawat Anda akan mereda, tapi pori-pori mungkin terlihat sedikit lebih besar minggu ini. Selain itu, estrogen akan membuat kulit menjadi lentur sehingga kurang sensitif terhadap rasa sakit. Jadi Anda dapat melakukan bikini waxing>

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Minggu 3
Tubuh memberikan tanda-tanda untuk melakukan hubungan seksual. Anda mudah terangsang, pipi kemerahan, dan kulit terasa sangat berminyak. Hal ini karena pasca-ovulasi, estrogen akan menurun dan progesteron mulai naik. “Kenaikan progesteron menyebabkan kulit membengkak dan memampatkan pori-pori," kata Nussbaum. Hal ini menyebabkan kelenjar sebum meningkat, minyak dihasilkan oleh folikel rambut di wajah Anda. Sebum yang terjebak di bawah pori-pori, akan mengecil, bercampur dengan sel-sel kulit mati dan bakteri.

Ini adalah waktu yang tepat untuk menambahkan astringent ke dalam rutinitas perawatan kulit Anda. “Astringents biasanya menghilangkan kelebihan minyak dan kotoran pada kulit,” katanya. Tapj jika mengandung alkohol akan membuat kulit kemerahan atau membuat kulit jadi lebih kering. Kini cukup banyak astringent yang mengandung gliserin, yang dapat melembapkan kulit.

Minggu 4
Hello PMS! Seperti disebutkan, selama ovulasi, sebum berlebih akan diproduksi dan terperangkap di bawah pori-pori, serta bercampur dengan sel-sel kulit mati dan bakteri. Bakteri ini akan menghasilkan peradangan dan jerawat di dagu, rahang, dan bahkan beberapa bagjan tubuh. Kortisol, testosteron, dan progesteron akan meningkat lalu bersiap memenuhi lapisan rahim, yang menyebabkan stres. Lalu perdarahan dimulai. Kulit pun akan bereaksi terhadap stres dengan munculnya peradangan. “Bila kelenjar sebum tersumbat dan meradang, maka akan menyebabkan munculnya jerawat,” kata Nussbaum.

WOMENSHEALTHMAG | NIA PRATIWI

Berita lainnya:
Anda Penantang atau Bukan? Simak Kata Zodiak 
Kiat Scarlett Johansson Jaga Keseimbangan Karier Demi Rose 
Setelah Hokkaido dan Pablo, Ada Uncle Tetsu di Indonesia

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.