Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survey: Loyalitas Karyawan di Asia Ditentukan oleh Gaji dan Bonus

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Ilustrasi karyawan membuka dompet. Shutterstock
Ilustrasi karyawan membuka dompet. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini banyak perusahaan di Asia yang beranggapan manajemen dan budaya kerja yang baik saja cukup untuk membuat para karyawannya loyal. Ternyata, hal tersebut tidak sepenuhnya akurat.

Ada banyak hal yang lebih penting dari sekadar budaya yang sehat untuk membuat karyawan loyal pada perusahaan. Berdasarkan survei JobStreet terhadap karyawan di beberapa negara Asia, terungkap bahwa loyalitas karyawan di Asia lebih dipengaruhi oleh faktor gaji.

Baca: Netralkan 'Racun' di Kantor dengan 5 Strategi Ini

Hal tersebut dibuktikan oleh Google Inc. Dalam sebuah laporan oleh Business Insider terungkap bahwa 86 persen karyawan Google mengaku sangat puas dan cukup puas dengan pekerjaan mereka.

Faktor yang membuat mereka puas adalah banyaknya aspek yang disukai para karyawan dari perusahaan mereka. termasuk bonus dan gaji yang tinggi, misi perusahaan yang penuh makna, dan fleksibilitas untuk bekerja dalam proyek yang diminati.

“Google bisa menjadi seperti sekarang ini karena budaya dan prioritas perusahaannya yang tepat, sehingga para pekerjanya tergerak untuk peduli pada perusahaannya. Google juga mempunya kekayaan lebih untuk memberikan para pekerjanya berbagai bonus mewah,” tutur Campus and Institutional Event Executive JobStreet Indonesia Satya Sultanudin.

Dalam survei Indeks Kebahagiaan Pekerja 2016 yang dilakukan JobStreet dan JobsDB, lebih dari 50.000 responden di Indonesia, Filipina, Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Vietnam diminta menentukan faktor-faktor yang meningkatkan kepuasan kerja mereka selama 6 bulan kedepan.

Hasil survei tersebut menunjukkan ‘kenaikan gaji’ dan ‘pekerjaan baru’ muncul sebagai dua faktor tertinggi yang memengaruhi loyalitas pekerja di Asia. Ironisnya, hal itu menunjukkan fakta bahwa kebanyakan pegawai di Asia kecewa dengan pekerjaan mereka saat ini.

Jawaban mereka menyiratkan bahwa perusahan adalah solusi utama untuk mendapatkan kembali kepuasan bekerja. Salah satu caranya adalah dengan menaikkan gaji. Namun, berapakah kenaikan gaji yang cukup untuk ‘membeli’ loyalitas pekerja di Asia?

Simak: Temperamental atau Doyan Bergurau, Perhatikan Caranya Makan Telur

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah studi bertajuk 2016 Salary Increase Trends for Employees in Asia Pacific membantah bahwa kenaikan gaji tidak sinkron dengan inflasi, terutama untuk pasar-pasar yang dinamis dengan tekanan inflasi yang berkelanjutan.

“Hal seperti ini menjadi masa-masa berat bagi semuanya. Akan tetapi, hal ini juga merupakan waktu yang paling penting bagi perusahaan-perusahaan untuk mempertahankan bakat-bakat terbaik mereka,” papar Satya dalam siaran pers Jobstreet Indonesia.

Lalu, mengapa tingkat gaji seseorang sangatlah penting? Memang, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan apresiasi terhadap kinerja pegawai. Misalnya, dengan promosi jabatan, budaya kerja fleksibel, pujian terbuka, dan masih banyak lagi.

Namun, menurut Satya,  jika kita mendalami lebih jauh lagi, gaji yang bersaing merupakan bentuk apresiasi fundamental yang sangat diharapkan sebagian besar pekerja. "Menurut Forbes, 79% karyawan melaporkan kurangnya apresiasi sebagai alasan kunci meninggalkan perusahaan mereka," katanya.

Jadi, meskipun saat ini sebagian besar bisnis di Asia sedang mengalami tekanan besar di tengah kompetisi terbuka yang kian sengit, penting untuk diingat bahwa kelestarian pekerja adalah hal yang lebih penting untuk diutamakan para pemangku kepentingan.

Sebuah studi Deloitte yang berjudul South East Asia Human Capital Trends Survey menggarisbawahi bahwa kemampuan perusahaan dalam menarik, meimpin, memotivasi, dan mengembangkan bakat-bakat sangatlah penting bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa pekerja bukan sekadar pekerja. Mereka adalah pelanggan dan rekan perusahaan. Jadi, untuk berhasil dalam dunia kerja baru, organisasi-organisasi harus menciptakan suatu budaya yang menginspirasi para pekerjanya untuk tetap tinggal dan menjadi kontributor yang proaktif bagi keberhasilan perusahaan.

“Jadi, memang benar bahwa masih banyak faktor lain yang berperan dalam menjaga loyalitas pegawai. Namun, gaji yang kompetitif adalah bentuk yang paling mendasar dari apresiasi yang diharapkan oleh pekerja, dan memang benar seperti itu adanya,” tutur Satya.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

13 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

3 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

12 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

14 hari lalu

Ilustrasi bos dan karyawan. Foto: Freepik.com
Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.


4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

16 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?


7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

17 hari lalu

Ilustrasi wanita dan rekan kerja. Freepik.com
7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

Meski sudah lolos wawancara kerja dan tercatat sebagai karyawan baru, evaluasi pada Anda tak lantas berakhir. Berikut hal yang tak boleh dilakukan.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

18 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Cara Menghitung THR Karyawan PKWTT dan PKWT 2024

27 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Antara
Cara Menghitung THR Karyawan PKWTT dan PKWT 2024

Begini cara menghitung tunjangan hari raya (THR) untuk karyawan PKWTT dan PKWT.


Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

35 hari lalu

Desain Istana Wapres di IKN karya Shau. (Dok.Shauarchitects)
Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

35 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.