TEMPO.CO, Jakarta -Sepuluh tahun lalu, Facebook menjadi media sosial baru yang sangat membantu banyak orang untuk terhubung dengan teman-teman lama. Facebook kerap kali menjadi sarana banyak orang untuk mengungkapkan ide dan perasaannya. Tidak sedikit juga yang membagikan lokasi, film kesukaan, quotes favorit dan berbagai informasi pribadi lainnya – semuanya ditujukan untuk saling terhubung satu sama lain.
Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata bermain Facebook tak selamanya menyenangkan. Facebook bukan hanya menjadi tempat pelampiasan kemarahan dan caci maki yang bisa melukai hati orang lain. Ada faktor-faktor lain yang membuat sejumlah orang saat ini memutuskan berhenti berselancar di Facebook, sebagaimana dirangkum situs Men's Journal.
Buang-buang waktu
Rata-rata orang menghabiskan waktunya untuk menggeser laman Facebook ialah 17 belas menit per satu kali buka. Setidaknya, bagi orang yang sudah aktif di Facebook selama 10 tahun, dirinya menghabiskan waktu 40 hari penuh untuk menyukai, mengunjungi dan memberikan komentar pada foto atau unggahan orang lain.
Bahkan, yang sudah kecanduan main Facebook rela menghabiskan setengah jam sendiri per satu kali buka Facebook. Seharusnya 17 hingga 30 menit yang Anda buang sia-sia hanya untuk menggeser laman ke atas ke bawah atau menyukai foto serta unggahan orang lain dapat Anda manfaatkan untuk membuka situs lain yang lebih bermanfaat.
Facebook memanfaatkan Anda untuk berjualan
Pada 2012 lalu, Facebook berhasil memanipulasi 689 ribu akun pengguna menjadi ajang promosi yang tentu saja membuat penggunanya ketar ketir lantaran laman Facebook nya mengalami perubahan. Pihak pengelola Facebook menyanggah bahwa hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan layanan dan membuat unggahan penggunanya lebih bermanfaat bagi pengguna lain.
Sasaran iklan
Saat Anda ingin membeli sesuatu dan mencarinya secara online, selama enam bulan ke depan Facebook tetap mengingatkan Anda untuk membeli barang yang Anda inginkan, meskipun Anda sudah membelinya. Ya, kebanyakan media sosial melakukan hal tersebut terkait dengan embedded cookies – file yang dibuat oleh situs yang Anda kunjungi, seperti Facebook untuk menyimpan informasi. Entah mengapa hanya Facebook yang gemar mengunggah iklan-iklan tersebut pada laman Anda.
Buruk untuk kesehatan
Facebook tidak hanya berbahaya bagi Anda yang mudah merasa iri, saat pengguna Facebook lain mengunggah foto liburan, Anda menjadi terpancing emosi, iri. Ternyata para peneliti juga berhasil menemukan dampak penggunaan Facebook yang tidak dibatasi waktunya pada sistem imun sekaligus dapat memengaruhi pertumbuhan hormon, membunuh kreativitas hingga mengubah pola tidur Anda.
Berteman dengan orang asing
Rata-rata, orang dewasa pengguna Facebook memiliki lebih dari 300 orang teman di Facebook. Mereka mengaku tidak mengenal lebih dari 10 persen diantaranya. Orang asing tersebut tentu punya kehidupan sendiri. Mereka bukan orang yang Anda kenal, dan untuk sekedar basa-basi dengan mereka tentu membuang waktu Anda yang seharusnya dapat digunakan untuk mengobrol dengan teman di dunia nyata.
Privacy terganggu
Tidak peduli jika hal pribadi dalam hidup Anda diketahui banyak orang? Itu hak Anda. Yang menjadi masalah adalah ada orang lain yang tidak bertanggung jawab mengincar akun Anda atau pengguna Facebook lain untuk disalah gunakan. Hal tersebut tentu dapat berakibat fatal bagi diri Anda sendiri maupun orang disekitar Anda.
Menjauhkan dari kehidupan nyata
Hanya segelintir orang yang benar-benar peduli terhadap apa yang Anda unggah di Facebook. Percayalah. Mereka yang peduli merupakan teman-teman yang juga Anda kenal di dunia nyata. Mengetahui atau tidak mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh seseorang bukan masalah besar. Mengapa tidak bercerita langsung kepada teman Anda ketimbang menunggahnya di Facebook?
MEN’S JOURNAL | ESKANISA RAMADIANI