TEMPO.CO, Denpasar - Pelatih Sementara Bali United, Eko Purdjianto, memilih untuk membangkitkan semangat skuadnya terlebih dahulu menjelang laga melawan Persela Lamongan. Eko yang menggantikan Hans Peter Schaller menyatakan bahwa mengangkat moral pemain menjadi hal yang penting setelah Bali United kalah dalam 2 laga perdana Liga 1 musim ini.
"Saya harus tumbuhkan semangat baru di tim ini, lupakan yang kemarin, bangun lagi," katanya seusai mendampingi skuad asuhannya latihan di lapangan Tri Sakti, Kuta, Kamis, 27 April 2017.
Eko ingin memanfaatkan kepercayaan pihak manajemen untuk memberikan yang terbaik. Ia pun sangat bersemangat menyambut pertandingan tandang menghadapi Persela Lamongan. Dia bertekad tak akan kehilangan poin laga pada 2 laga berikutnya.
Baca: Kenalan Lama Jadi Marquee Player Bali United, Irfan Bachdim Reuni
"Saya juga bercita-cita menjadi pelatih kepala, maka saya lebih mempersiapkan itu untuk ke depan. Perasaan saya senang, harus tanggung jawab," ujarnya. "Saya enggak mau kehilangan poin di away. Saya evaluasi formasi, pemain."
Namun Eko yang sudah mendampingi sebagai asisten pelatih untuk Indra Sjafri dan Hans Peter Schaller enggan berkomentar ihwal formasi yang akan diterapkan dalam dua pertandingan ke depan. Ia tidak mau menyatakan apakah Bali United akan kembali ke pola permainan 4-3-3 seperti saat ditangani Indra Sjafri atau pola 4-4-2 ketika dipimpin Hans Peter Schaller.
Senada dengan Eko, penyerang Miftahul Hamdi juga bertekad tampil lebih baik dibawah asuhan Eko. Dia juga ingin pasukan Tridatu bisa meraih poin penuh di kandang Persela. "Mungkin kalau saya hanya main setengah pertandingan mudah-mudahan bisa mencetak gol, setidaknya memberikan assist," katanya.
Baca juga: Bali United Pecat Hans Peter Schaller, Apa Kata Irfan Bachdim?
Punggawa timnas U-22 asuhan Luis Milla itu menilai kubu lawan memiliki kerjasama tim yang sangat kuat. Dia juga menilai laskar Joko Tingkir memiliki penyerang asing, Ivan Carlos, yang patut diwaspadai.
"Persela itu kalau menyerang kompak, ketika bertahan ya bertahan. Striker asing itu yang paling menonjol. Tapi tidak bisa melihat (pemain) satu per satu." katanya.
BRAM SETIAWAN