Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bedakan Penyakit Coeliac dan Alergi Gluten dari Gejalanya

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi Diet Gluten Free. Shutterstock
Ilustrasi Diet Gluten Free. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit coeliac kini semakin banyak dibicarakan. Di Inggris misalnya, penyakit ini menyerang satu dari 100 penduduk tapi hanya 24 persen yang sampai membutuhkan penanganan medis khusus.

Penyakit coeliac biasanya disebabkan oleh pengaruh gluten, yang terdapat dalam tepung terigu atau makanan yang terbuat dari terigu. Namun penyakit ini berbeda dengan alergi gluten. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai penyakit ini, mari kita pelajari dulu fakta yang diberikan Hello di bawah ini.

Apa itu penyakit coeliac?
Berbeda dengan apa yang dipercaya orang selama ini, penyakit coeliac bukan akibat alergi makanan tapi benar-benar penyakit autoimun yang disebabkan oleh reaksi gluten. Sumber penyakit ada jauh di dalam perut. Konsumsi gluten bisa menyebabkan diare, mual, muntah, dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan osteoporosis, kanker usus kecil, dan masalah kesuburan.

Apa gejalanya?
Gejalanya berbeda pada masing-masing orang dan bervariasi mulai dari ringan sampai berat. Berikut gejala penyakit coeliac:
- Diare parah atau kadang-kadang, sering kentut, atau sembelit
- Masalah pencernaan yang terus menerus, seperti mual dan muntah.
- Perut sakit, kram, atau kembung
- Kekurangan vitamin B12, zat besi, dan asam folat
- Anemia
- Lesu
- Berat badan turun tiba-tiba
- Mulut perih
- Rambut rontok
- Ruam merah di kulit
- Bermasalah pada enamel gigi
- Depresi
- Masalah pada liver
- Keguguran yang berulang
- Masalah neurologis

Bagaimana mendiagnosis penyakit coeliac?
Butuh waktu cukup lama untuk mendeteksi penyakit ini karena gejalanya mirip dengan penyakit lain, seperti sindrom iritasi pencernaan. Untuk memastikan diperlukan cek darah dan bila ditemukan keadaan tak kuat terhadap gluten, maka penderita harus mengubah pola makan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana penanganannya?
Tak ada penanganan khusus, penderita hanya perlu diet gluten ketat. Sumber utama gluten adalah tepung terigu, makanan dari terigu, roti, pasta, sereal, kue, dan biskuit. Gluten juga terdapat pada makanan lain, seperti kecap dan sosis.

Apa perbedaan penyakit coeliac dan alergi gluten?
Beberapa orang mungkin akan mengalami gejala penyakit saat mereka menyantap makanan yang mengandung gluten meski mereka tak punya penyakit coeliac dan disebut juga sensitivitas gluten non-coeliac. Gejalanya mirip dengan penyakit coeliac tapi tanpa kerusakan di saluran pencernaan atau yang berhubungan dengan masalah antibodi.

PIPIT

Berita lainnya:
Berita Hari Ini: Suntik Alis, Solusi Makeup Masa Kini

NQ Penting untuk Mereka yang Peduli Diet, Apakah Itu?
Alasan Banyak Cairan Pencuci Tangan di Rumah Sakit, Gunakanlah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

1 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya bersantai. shutterstock.com
Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

3 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

8 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

16 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

17 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

24 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

25 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

25 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

26 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.