Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wanita dengan Payudara Besar Berisiko Terkena Intertrigo

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi bagian bawah payudara. shutterstock.com
Ilustrasi bagian bawah payudara. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian wanita yang berbadan montok, mungkin memiliki payudara besar bukanlah anugerah. Mereka kerap mengeluh sering mengalami sakit punggung dan sulit mencari baju yang sesuai. Belum lagi, payudara penuh kerap menarik perhatian yang tidak diinginkan.

Bukan cuma itu, pemilik payudara besar lebih rentan terkena penyakit peradangan kulit, yakni intertrigo. Intertrigo merupakan peradangan pada kulit di bagian lipatan tubuh, seperti paha bagian dalam, ketiak, dan bagian bawah perut. Pada wanita yang memiliki payudara besar, penyakit Intertrigo biasanya menyerang lipatan kulit bagian bawah payudara. Baca: Penting! Kenali 7 Bentuk Payudara dan Bra yang Cocok

Sering kali penyakit intertrigo tidak terdeteksi oleh wanita berpayudara besar. “Saya tidak pernah menyadarinya, sampai akhirnya saya baru sadar ada lecet di bagian bawah dada,” kata Tina Williams, seorang perempuan berkewarganegaraan Inggris yang memiliki ukuran payudara D. Baca juga: 8 Fakta Menarik Tentang Payudara

Lecet yang dialami Williams sampai bengkak dan kerap mengeluarkan darah. “Saya harus menopang payudara ke atas ketika tidur karena jika tergesek rasanya sakit sekali,” ujarnya. Selain itu, infeksi intertrigo pada kulitnya memicu aroma tak sedap hingga mandi sesering apapun dan menggunakan obat kulit tidak akan menghilangkannya.

Intertrigo disebabkan oleh kulit lecet, lalu terinfeksi oleh bakteri, jamur, atau virus. Suhu tubuh yang hangat dikombinasikan dengan kulit lecet yang lembab tersebut akan menjadi sarang jamur dan bakteri untuk berkembang biak. Akhirnya, luka tersebut terinfeksi dan menyebar ke bagian kulit sekitarnya. Karena sifatnya yang menyerang area lipatan tubuh, intertrigo juga sering ditemukan pada penderita obesitas.

Gejala awal dari intertrigo bisa berupa gatal, kulit kering dan mengelupas, ruam merah, serta cairan yang keluar dari area lipatan kulit. Beberapa gejala intertrigo bahkan kerap tidak disadari oleh sebagian wanita. Terkadang, penderita intrigo akan mengalami gatal-gatal ringan serta ‘debu’ yang merupakan kulit mati menempel pada bra. Jika tidak segera diobati, area kulit tersebut akan mengalami perubahan warna yang lama kelamaan bersifat permanen.

Meski tidak mematikan, intertrigo adalah penyakit yang cukup mengganggu karena dapat menyebabkan kulit terasa gatal dan sakit. Intertrigo juga dapat menurunkan rasa percaya diri karena bau tidak sedap yang ditimbulkannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada wanita berpayudara besar, gesekan antara bagian bawah payudara dan kulit cenderung menyebabkan intertrigo. Kondisi tersebut diperparah dengan penggunaan bra berkawat yang menambah gesekan pada kulit.

Intertrigo memang disebut sulit untuk disembuhkan. Tapi beberapa cara berikut dapat membantu untuk mengusir penyakit kulit tersebut. Bagi penderita intertrigo, hindarilah sabun beraroma wangi yang kuat karena kandungan kimianya yang keras dapat memperparah lecet pada kulit.

Pastikan juga area kulit bagian bawah payudara selalu kering. Hal ini bisa dilakukan dengan mengeringkan area tersebut menggunakan pengering rambut sebelum memakai bra. Untuk menjaga area kulit tetap kering dan mencegah gesekan, Anda juga bisa menaburkan bedak bayi.

Tidak kalah penting, memilih ukuran bra yang cocok merupakan salah satu cara untuk mencegah intertrigo semakin parah. Kawat pada bra dengan ukuran sesuai tidak akan menimbulkan gesekan dan lecet pada kulit. Sebaiknya, pilihlah bra dengan bahan katun atau sport bra agar keringat cepat terserap. Jangan lupa juga untuk rajin mengganti bra setiap hari.

Jika intertrigo tidak kunjung hilang setelah enam bulan, segera konsultasi ke dokter kulit. Biasanya dokter kulit akan menyarankan untuk melakukan suntik botox agar kulit bebas dari keringat. Kondisi hyperhidrosis atau kelebihan keringat dapat diatasi oleh suntik botox yang memblokir sinyal saraf pada hormon penghasil keringat. Artikel terkait: Mengenali Perempuan yang Berisiko Terkena Kanker Payudara

EVERYDAY HEALTH | PHAA | ZARA AMELIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

4 jam lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang