Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Ilmuwan NASA Temukan Formasi Tata Surya Baru

image-gnews
uncoveringtheuniverse.blogspot.com
uncoveringtheuniverse.blogspot.com
Iklan

TEMPO.CO, California - Penerbangan malam itu dilakukan pada 28 Januari 2015. Sebuah pesawat jet Boeing 747 milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melintasi Samudra Pasifik di bagian barat Meksiko dan kembali ke California, Amerika Serikat.

Pesawat yang sudah dimodifikasi dan dilengkapi teleskop dengan garis tengah 2,5 meter itu punya misi, yakni mengambil gambar di sebuah bintang Epsilon Eridani—yang berjarak 10,5 tahun cahaya atau sekitar 100 triliun kilometer dari bumi. Dua tahun berlalu, berdasarkan data yang dikumpulkan lewat kamera Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA), tim yang dipimpin Kate Su dari University of Arizona, Amerika Serikat, mengumumkan laporan studinya di The Astronomical Journal, dua pekan lalu.

Baca: NASA Bangun Gerbang Ruang Angkasa Menuju Mars

Mereka menyebutkan terdapat formasi serupa tata surya itu pada sistem bintang Epsilon Eridani. Diperkirakan sistem bintang Epsilon Eridani, yang juga dikenal sebagai Bintang Ran, baru berusia 1 miliar tahun. Sistem bintang itu lebih muda daripada tata surya, yang menjadi rumah bagi bumi, yang diperkirakan berusia 4,6 miliar tahun.

Yang menarik, menurut hasil studi tim SOFIA ini, sistem bintang muda itu bisa menggambarkan apa yang terjadi pada awal pembentukan tata surya kita. "Proses bagaimana Epsilon Eridani terbentuk seperti versi muda dari tata surya kita sungguh luar biasa," kata Su seperti ditulis laman SOFIA Science Center, pekan lalu.

Baca: Temuan Menakjubkan, Planet Neptunus Ternyata Punya Kembaran

Kamera SOFIA memang dahsyat. Tak hanya resolusi kameranya yang super-besar yang memungkinkan para peneliti mendapatkan data sistem Epsilon Eridani lebih detail, tapi juga karena instrumen kamera inframerah yang dimilikinya bisa melacak radiasi lemah dari material hangat di sekitar bintang yang tak terdeteksi oleh observatorium lain di darat.

Hasilnya, dari pemodelan struktur sabuk material dan puing di dalam sistem Bintang Ran, terdapat petunjuk adanya kemiripan dengan sabuk asteroid di dekat Jupiter di tata surya kita.

Dalam sistem tata surya, sabuk asteroid menjadi pembatas antara kelompok planet dalam dan planet luar di tata surya. Di ujung tata surya, setelah planet Neptunus, ada wilayah luas yang dikenal sebagai sabuk Kuiper dan berisi ribuan obyek beku berdiameter lebih dari 100 kilometer dan miliaran komet.

Baca: Pesawat Luar Angkasa Cassini Kirimkan Temuannya, Seperti Apa?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah, kondisi yang mirip dengan apa yang dilakukan Neptunus di dalam tata surya juga terjadi di sini. Para peneliti juga mendapati fenomena yang menghentikan lapisan puing dan debu dari luar sistem. Hal ini diperkirakan berasal dari kekuatan gravitasi obyek serupa planet.

Kumpulan puing dan material hangat dalam sistem Epsilon Eridani sebelumnya pernah dideteksi pada 2009 di kawasan yang berdekatan dengan planet Epsilon Eridani b. Planet gas raksasa ini mengorbit bintang dari kawasan luar dengan jarak yang dapat disetarakan dengan posisi Jupiter dari matahari, sekitar 778 juta kilometer. Studi Su dan koleganya memastikan kumpulan gas dan debu itu terkonsentrasi di dalam sabuk puing Epsilon Eridani berbentuk cakram.

Baca: Teleskop Hubble Temukan Galaksi Baru: Abell 370

Menurut Massimo Marengo, astronom dari Iowa State University yang ikut dalam penerbangan SOFIA, sistem Epsilon Eridani sedang menjalani proses yang dialami tata surya pada awal masa pembentukannya. "Itulah periode ketika kawah paling banyak tercipta di bulan, lautan bumi mulai terbentuk, dan kondisi yang memungkinkan kehidupan di planet ini muncul," kata Marengo.

Marengo memastikan ada dua struktur sabuk, bagian dalam dan luar, di Epsilon Eridani. Namun diperlukan waktu beberapa tahun lagi untuk mendapatkan model struktur sabuk puing berbentuk cakram yang lebih kompleks. Apakah sistem bintang ini akan mewujud layaknya tata surya kita? Para peneliti kini tengah berusaha memisahkan data emisi radiasi lemah sabuk asteroid dan cahaya bintang yang lebih terang.

Baca: Temuan Terbaru, Bulan Planet Saturnus Berpeluang untuk Dihuni

Marengo berharap studi selanjutnya dapat memastikan dugaan adanya ruang di dalam sistem Epsilon Eridani yang diperkirakan tercipta akibat pengaruh planet-planet. "Kami belum bisa mendeteksinya," kata Marengo. "Diperlukan instrumen yang lebih maju seperti teleskop antariksa James Webb milik NASA yang baru diluncurkan pada Oktober 2018 mendatang." Jadi, kita tunggu saja apa temuan terbaru dari NASA.

SOFIA SPACE CENTER | SPACE | NASA | UNIVERSE TODAY | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

40 menit lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza dan para pengunjuk rasa pro-Israel bentrok selama demonstrasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS 28 April. 2024. REUTERS/David Swanson
Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.


5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 jam lalu

Menu Long Tail Hotdog di Three house Cafe di Jalan Hasnudin, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah


Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

1 jam lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza dan para pengunjuk rasa pro-Israel bentrok selama demonstrasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS 28 April. 2024. REUTERS/David Swanson
Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina


AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 jam lalu

Pengunjuk rasa anti-pemerintah melancarkan demonstrasi berkepanjangan yang menyerukan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri. REUTERS
AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza


Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

14 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.


Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

15 jam lalu

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Sebastian Castaneda
Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung


Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

15 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.


Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

16 jam lalu

Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 21 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel


Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

17 jam lalu

Pesawat siluman pengebom B-21 Raider Amerika Serikat yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir, lepas landas untuk pertama kali di lokasi Northrop Grumman di Pabrik Angkatan Udara 42, di Palmdale, California, AS, 10 November 2023. REUTERS/David Swanson
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

17 jam lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita