TEMPO.CO, Davao – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendukung Turki dan Mongolia yang ingin bergabung dengan ASEAN, sedangkan permohonan Timor Leste sudah bertahun-tahun belum direstui.
”Mereka mau bergabung dengan ASEAN, dan selama saya jadi ketua saat ini, Filipina, mereka ingin saya mensponsori masuknya mereka, dan saya katakan, ‘Ya, kenapa tidak’,” kata Duterte kepada para jurnalis, seperti dikutip dari Channel News Asia, 16 Mei 2017.
Menurut Presiden Duterte, Turki dan Mongolia mengajukan permohonan bergabung dengan ASEAN dalam satu pertemuan terpisah di Konferensi Tingkat Tinggi Perdagangan Infrastruktur Global di Cina pekan lalu.
Presiden Duterte menjelaskan, dirinya bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Mongolia Jargaltulga Erdenebat di sela konferensi tingkat tinggi untuk membahas keinginan keduanya bergabung dengan ASEAN.
Dalam aturan main keanggotaan ASEAN, syarat utama untuk menjadi anggota ASEAN adalah letak negara itu dan disetujui oleh semua anggotanya, yakni Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Thailand, Laos, dan Filipina.
Menanggapi Presiden Duterte, Lee Yoong Yoong sebagai Direktur urusan Komunitas di Sekretariat ASEAN, Jakarta kepada AFP mengatakan Turki dan Mongolia tidak pernah mengajukan permohonan bergabung dengan blok ASEAN.
”Isu ini tidak pernah muncul dalam diskusi di ASEAN,” kata Yoong.
Sedangkan Timor Leste yang sudah bertahun-tahun mengajukan permohonan bergabung dengan ASEAN, statusnya masih sebagai pengamat.
Turki yang letaknya berada di antara Eropa dan Asia tak kunjung diterima sebagai anggota Uni Eropa. Adapun Mongolia berada di antara Cina dan Rusia. Dengan begitu, menurut Presiden Duterte, secara geografi Turki dan Mongolia berada di Benua Asia yang di dalamnya ada organisasi kawasan, yakni ASEAN.
CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA