Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Remehkan Jika Mengidap Hipertensi

image-gnews
TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi the silent killer karena memicu terjadinya berbagai penyakit yang berhubungan dengan otak seperti stroke dan jantung.

Baca: Banyak Penderita Hipertensi Tak Sadar Penyakitnya

Arieska Ann Soenarta, dokter spesialis jantung, mengatakan hipertensi dikenal sebagai the silent killer karena gejalanya sering tidak disadari, sebagai penyakit mematikan seperti stroke, serta masalah jantung dan pembuluh darah.

“Tidak hanya itu, hipertensi merupakan faktor risiko utama dari stroke dan menjadi penyebab turunnya kognitif dan demensia,” katanya, Rabu, 17/5.

Menurutnya, sudah menjadi rahasia umum di masyarakat bahwa ada hubungan linier antara tekanan darah dengan tingkat kematian, misalnya akibat stroke.

Dia menjelaskan memang semakin tua usia seseorang, wajar apabila tekanan darahnya meningkat dan peningkatan itu juga bisa terjadi pada saat kehamilan.

Sebab, hormon estrogen memegang peranan penting dalam penaikan tekanan darah pada fase menopause yang juga menyebabkan hormon estrogen menurun, sehingga risiko hipertensi pun meningkat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan ketika seorang perempuan berhenti menstruasi, lanjutnya, hormon estrogennya akan menurun secara signifikan. Hal ini dapat merusak sel endotel yang memicu plak di pembuluh darah.

“Plak di pembuluh darah dapat memicu tekanan darah tinggi yang menyebabkan penyakit kardiovaskular (cardio vascular disease/CVD) dan bahkan stroke,” ujarnya pada acara peringatan Hari Hipertensi Dunia pada 17 Mei 2017 yang digelar Philips HealthTech Indonesia.

Arieska mengungkapkan, bagi pria, penurunan hormon tidak terlalu berdampak pada risiko hipertensi, kecuali bila disertai dengan gaya hidup yang tidak sehat, antara lain merokok atau obesitas.

Dia juga mengingatkan, bahwa hipertensi tetap menjadi faktor risiko utama yang menyebabkan cardio cerebro vascular disease (CCVD) atau penyebab kematian baik bagi pria maupun wanita

BISNIS.COM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

4 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

15 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

17 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

22 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

40 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

44 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

Ada beberapa cara penting untuk mencegah penyakit ginjal sejak dini. Salah satu yang utama adalah dengan hindari konssumsi makanan tinggi natrium.


Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

45 hari lalu

Ilustrasi ginjal. thestatesman.com
Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.


Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

52 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

Serangan jantung memiliki tanda-tanda awal. Apa saja?


Spesialis Jantung Ungkap Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Belum Tentu Hipertensi

23 Februari 2024

Petugas KPPS menjalani perawatan di ruang rawat inap Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 15 Februari 2024. KPU Kabupaten Gorontalo mencatat 18 petugas KPPPS harus menjalani perawatan akibat sakit dan kelelahan pada pelaksanaan Pemilu 2024. ANTARA/Adiwinata Solihin
Spesialis Jantung Ungkap Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Belum Tentu Hipertensi

Penyebab ratusan petugas KPPS meninggal dunia setelah menjalankan tugasnya pada Pemilu 2024 belum tentu hipertensi. Berikut penjelasan pakar.


Pakar Bagi Saran Mencegah Penyakit Ginjal Kronis, Awali dari Cek Urine

23 Februari 2024

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Bagi Saran Mencegah Penyakit Ginjal Kronis, Awali dari Cek Urine

Pakar menyebut pemeriksaan fungsi ginjal dan urine adalah cara efektif mencegah penyakit ginjal kronis. Kapan harus dilakukan?