TEMPO.CO,Bandung - Para penggemar Leo Kristi berduka cita atas wafatnya musikus kelahiran Surabaya, 8 September 1949 itu di Rumah Sakit Immanuel, Bandung, Ahad, 21 Mei 2017, pukul 00.45 WIB, dinihari. Ucapan belasungkawa misalnya, mengalir di laman Facebook Komunitas Pecinta Musik Konser Rakyat Leo Kristi.
Selain menyatakan berduka cita dan mendoakan, para penggemarnya menampilkan syair lirik lagu, foto, musik karya, dan video tentang Leo Kristi. Musikus pengelana yang bermusik dengan corak folk song dan balada tersebut, rencananya akan dimakamkan di pekuburan Iqro, Jati Makmur, Bekasi, Ahad sore.
Baca: Musikus Leo Kristi Berpulang
Seorang penyanyi lagu balada di Bandung, Ferry Curtis, mengatakan Leo Kristi merupakan musikus yang tergolong langka di Indonesia. “Untuk saya ini kehilangan yang besar, karena Indonesia tidak memiliki banyak penyanyi balada yang bagus dengan visi tajam tentang keindonesiaan,” katanya, Ahad, 21 Mei.
Ferry pernah dua kali sepanggung bersama Leo dalam acara musik di Bandung sekitar dua tahun lalu serta jumpa beberapa kali dengan obrolan ringan dan santai.
Sutradara dan aktor teater Wawan Sofwan, menyukai lagu-lagu Leo Kristi sejak masih di sekolah menengah pertama. “Saya suka mendengar lagu-lagunya dan sangat puitis,” katanya. Ia pernah tampil sepanggung dengan Leo di Bandung dan Jakarta. “Sangat eksentrik. Dia sadar sekali akan penampilan di atas panggung, semua detail seperti diperhatikan,” ujar Wawan.
Simak: Musikus Leo Kristi Dirawat di Rumah Sakit
Leo Kristi sejak 4 Mei lalu menjalani perawatan di Rumah Sakit Immanuel, Bandung, akibat sakit diare. Dokter juga mendiagnosis ada masalah pada ginjalnya. Para penggemarnya pada Sabtu malam kemarin, melakukan doa bersama untuk kesembuhan Leo dan penggalangan dana di anjungan Sumatera Utara Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
ANWAR SISWADI