TEMPO.CO, Jakarta - Print scarf atau scarf persegi bermotif diprediksi akan menjadi tren kembali di bulan Ramadan dan Idul Fitri 2017. Kini semakin banyak label hijab yang memproduksi scarf jenis ini.
Scarf sangat mudah digunakan dan dibentuk dengan beragam model hijab dibandingkan dengan pashmina. Pashmina bentuknya persegi panjang dan cukup rumit pemakaiannya. Belum lagi iklim tropis di Indonesia, yang kadang membuat pemakai pashmina terasa panas ketika melilitkannya pada bagian leher.
“Akhirnya banyak orang yang memilih kerudung segi empat karena lebih simpel, gampang dipakai, tapi tetep gaya,” kata desainer Dian Pelangi, ditemui usai mengisi sebuah acara di Fashion Delight Ramadhan Kota Kasablanka, Jakara, Sabtu 20 Mei 2017.
Ditengah maraknya produk print scarf, Dian Pelangi tetap ingin memasukkan nilai tradisional dalam print scarf karyanya. Seperti motif tie dye, yang menjadi ciri khas rancangan Dian Pelangi. “Tidak hanya itu, aku juga ingin merpertahankan pengrajin, banyak yang bilang mba Dian jangan main print ya, biar kita tetep ada kerjaan,” ujarnya. Lebih baik lagi, jika menyadur motif-motif print tradisional ke dalam print scarf.
Adapun untuk warna, menurut Dian Pelangi, meski warna-warna pastel banyak digunakan, yang akan menjadi tren adalah warna-warna netral. Hal ini menjadi tantangan bagi Dian Pelangi yang kerap bermain dengan aneka warna. Tidak hanya print scarf, item fashion lain yang akan menjadi tren bulan Ramadan ini adalah kaftan dengan banyak permainan cutting, serta pecah pola yang sedikit rumit.
NIA PRATIWI
Baca juga:
Hijab Bergaya Klasik Bakal Jadi Tren Lebaran Tahun Ini
Ramadan, Zaskia Sungkar dan Shireen Sungkar Bikin Busana Romantis
Sanstitre Koleksi Ramadan Terbaru Ria Miranda