TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, berdasarkan evaluasi mudik lebaran 2016 lalu, pemerintah akan berkoordinasi dengan Korlantas Mabes Polri untuk menggunakan tiga jalur mudik yakni Cikopo-Palimanan (Cipali), Jalur Pantai Utara (Pantura) dan Jalur Selatan.
“Kalau dulu kan seolah-olah kita konsentrasikan di Cipali. Jadi sekarang tiga-tiganya sama,” tutur Budi Karya Sumadi di Kementerian Perhubungan, Selasa, 23 Mei 2017.
Terkait Tol Cipali, volume kendaraan yang melintas nantinya akan diatur sesuai dengan ketentuan, salah satunya dengan sistem buka tutup, dan bila terjadi kepadatan maka akan diarahkan ke jalur lain. “Contohnya kalau pintu keluar Brebes (Brexit) penuh, Pejagan ditutup, dan dialihkan ke selatan atau ke utara,” tutur Budi.
Baca: Pemerintah Pastikan Persiapan Mudik 2017 Lebih Matang
Menurut Budi, pertumbuhan jalur mudik diperkirakan akan berasal dari jalur udara, yakni sekitar 9 persen, sedangkan jalur darat tumbuh 4 persen, dan untuk kereta sebesar 5 persen. Sedangkan pertumbuhan penggunaan jalur laut lebih stagnan.
“Perjalanan akan kami evaluasikan sejak awal. Kedua, tidak boleh ada penumpang di atas truk, yang lain adalah kesiapan dari operator tentang bahan bakar dan sebagainya, yang keempat kesiapan petugas kita,” tutur Budi.
Simak: Titik Kemacetan Arus Mudik Diprediksi Bergeser ke Pekalongan
Di samping itu pemerintah mengimbau masyarakat yang ingin merayakan lebaran di kampung halanan untuk menghindari menggunakan kendaraan pribadi sepeda motor. Karena berdasarkan data dari Korlantas, kecelakaan sepeda motor paling banyak menyumbang angka kecelakaan secara keseluruhan.
Sebagai gantinya, pemerintah telah menggandeng beberapa instansi untuk menyediakan fasilitas mudik gratis yang disediakan kepada 208 ribu pemudik, dan untuk 44 sepeda motor. “Tahun ini kami mengadakan mudik gratis. Untuk menekan jumlah kecelakaan, kami menghimbau pengemudi yang pulang dengan motor seyogyanya dihindari,” tutur Budi.
DESTRIANITA