TEMPO.CO, Jakarta - Skytrain, moda transportasi antar terminal kereta tanpa awak (driverless) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ternyata tidak sepenuhnya menggunakan rel. Tapi, gerbong kereta canggih berbasis teknologi Automated People Mover System (APMS) ini menggunakanempat ban untuk berjalan melintasi lintasan yang menghubungkan antar Terminal di Bandara Soekarno-Hatta.
Berdasarkan pengamatan Tempo, satu gerbong Skytrain sudah berada diatas lintasan di depan Terminal 3 dan satu gerbong lagi berada di luar sekitar 200 meter dari gerbong pertama. Kedua gerbong yang didatangkan langsung dari Inchone, Korea Selatan ini masih terbungkus plastik berwarna hijau dan terpal berwarna biru sehingga tidak bisa dilihat dari bagian atasnya.
Baca: Dua Gerbong Kereta Tanpa Awak Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
Namun, dari sisi bawah kereta itu terlihat empat ban berukuran besar terpasang di bagian depan dan belakang gerbong. Disisi kanan dan kiri badan gerbong terhubung dengan kabel-kabel elektrik yang nantinya menggerakkan kereta tersebut.
Juru bicara PT Angkasa Pura II Yado Yarismando mengakui jika Skytrain Bandara Soekarno-Hatta menggunakan roda dan berbeda dengan Skytrain di bandara luar negeri."Kereta memang pakai roda, tapi dengan teknologi automotif guide transit, kereta berjalan otomatis dengan sinyal-sinyal elektrik," kata Yado.
Saat ini, kata Yado, satu trainset Skytrain yang terdiri dari dua gerbong kereta telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Satu trainset berkapasitas 176 penumpang.
Baca: Kereta Tanpa Awak Bandara, Uji Coba Dua Pekan Menjelang Lebaran
Trainset Skytrain akan tiba secara bertahap. Nantinya akan ada tiga trainset yang terdiri dari 6 gerbong kereta yang akan beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta. Skytrain nantinya akan mengangkut penumpang dari Terminal I, Integrated Building, Terminal 2 dan Terminal 3."Tapi pada tahap pertama ini baru melayani Terminal 3 ke Terminal 2 dan arah sebaliknya," kata Yado.
JONIANSYAH HARDJONO
Video Terkait: Skytrain Bandara Soekarno Hatta akan Beroperasi Bulan Juli