TEMPO.CO, Jakarta - Puerto Rico punya agenda tambahan saat melawan Timnas Indonesia dalam laga persahabatan di Sleman, Yogyakarta, Selasa malam, 13 Juni 2017. Selain menguji dan manambah jam terbang tim, mereka sekaligus mempromosikan pemainnya.
Hal seperti itu dilakukan tiap kali mengunungi negara tertentu untuk beruji coba. Saat melawan India September 2016 lalu misalnya. Laga itu ternyata menjadi ajang bagi Federacion Puertorriquena de Futbol (FPF) untuk mempromosikan para pemain. “Mungkin seseorang bisa mendapatkan kontrak bermain di sini (India),“ ujar Sekretaris Jenderal FPF, Ignacio Rodriguez.
Baca Juga: Jadwal Timnas: Indonesia vs Puerto Rico, U-16 di Vietnam
Hal serupa juga mereka lakukan saat menghadapi timnas Indonesia di Sleman. Boleh jadi di dereten bangku penonton terdapat para pencari bakat dan pelatih klub-klub yang berlaga di Liga 1 2017. Dan mereka bisa mendapatkan alternatif pemain asing asal Benua Amerika yang biasanya berasal dari Brasil dan Argentina.l
Ketertarikan para pemain Puerto Rico bermain di India karena Liga Super India mampu mengaet mantan bintang dunia. Salah satunya bekas pemain Atletico Madrid dan Manchester United Diego Forlan yang direkrut Mumbai FC.
Umumnya para pemain Puerto Rico bermain di kompetisi domestik. Ada dua klub besar di sana yakni Criollos de Caguas dan GPS. Sedangkan Puerto Rico FC yang dimiliki bintang NBA Carmelo Anthony, saat ini menjalani kompetisi divisi II Liga AS. Hanya sedikit yang bermain di Liga Eropa, itu pun di divisi III atau IV.
Baca: Jadwal Timnas: Indonesia vs Puerto Rico, U-16 di Vietnam
Ada sejumlah tantangan yang dihadapi timnas Puerto Rico tiap kali melakukan perjalanan ke wilayah Asia, termasuk saat melawan Timnas Indonesia. Yang utama mereka harus menempuh perjalanan minimal 20 jam berada di atas pesawat. Penerbangan dari San Juan, Juan ke ibu kota Puerto Rico ke New York, rata-rata ditempuh dalam waktu 4 jam.
Sedangkan penerbangan dari New York ke Kota Mumbai, India, misalnya menghabiskan waktu minimal 15 jam. Ini artinya para pemain Puerto Rico mengalami kelelahan dan jet lag. Saat bertandang ke Indonesia, Puerto Rico melalui rute San Juan, Doha, Qatar, Jakarta dan Yogyakarta.
Simak Juga: Hadapi Puerto Rico, Timnas Indonesia Bisa Belajar dari India
Meski demikian timnas Puerto Rico terbiasa menjalani disiplin ketat. Alkisah saat rombongan tim baru sejam berada di hotel setelah menempuh 14 jam perjalanan dari New York, seorang staf menyampaikan instruksi pelatih Carlos Garcia Cantarero: “Siap berlatih dalam waktu satu jam.”
INDIAN EXPRESS | HOTMA SIREGAR