TEMPO.CO, Jakarta -- Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, mengatakan para ketua rukun tetangga dan rukun warga bukanlah tukang palak. Anies mengatakan itu saat memberi sambutan di acara pelantikan pengurus Forum RT-RW di Hotel Sunlake, Jakarta, Sabtu, 17 Juni 2017.
Anies menyayangkan bila Ketua RT/RW di Jakarta dipandang sebagai tukang tagih atau kerap meminta pungutan liar. "Dari awal kami merasa aneh kalau RT-RW dilemahkan," ucap dia di hadapan ratusan ketua RT-RW se-Jakarta.
Baca: Bertemu Lurah hingga Sekda DKI, Anies: Ini untuk Kenalan
Agar tak dipandang sebelah mata, Anies meminta kepada ketua RT-RW untuk membalikkan stigma negatif ini. Caranya, kata dia, dengan bekerja keras dan mengayomi warga. "Karena terlanjur ada yang melabeli mari kita kerja sama-sama," kata Anies.
Hubungan ketua RT-RW di Jakarta sempat menegang saat Gubernur Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Para ketua RT-RW menolak menggunakan aplikasi Qlue karena dinilai menyulitkan.
Baca: Ubah Citra Tukang Palak, Anies: Forum RT-RW Layani Warga DKI
Sementara di sisi lain, Ahok mewajibkan Ketua RT-RW membuat laporan kinerja menggunakan aplikasi Qlue. Ketegangan meninggi ketika Ahok menuding Ketua RT-RW marah lantaran lapak bisnisnya dibongkar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Anies menilai keberadaan RT-RW amat krusial. Anies mengatakan Ketua RT-RW merupakan ujung tombak dari pelaksanaan program kerja Pemprov DKI Jakarta. "Pemda akan kerja sama dengan Ketua RT-RW," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
ADITYA BUDIMAN