TEMPO.CO, Jakarta - Menyantap burger atau ayam goreng rasanya belum lengkap bila tak disertai kentang goreng. Potongan kentang yang ramping itu sangat nikmat bila dicocol ke saus sambal.
Sayangnya, para penggila kentang goreng mesti berhati-hati. Sebab, sebuah penelitian yang dilakukan selama delapan tahun menunjukkan konsumsi kentang goreng berdampak buruk buat kesehatan bahkan mempercepat kematian. Begitu laporan dari Sputnik.
Akrilamid terbentuk dari makanan bertepung yang digoreng dengan suhu tinggi dan menurut badan kesehatan pemerintah Amerika Serikat termasuk karsinogen. Zat kimia berbahaya ini terbukti bisa menyebabkan tumor di kelenjar adrenalin, tiroid, dan paru-paru.
Meski begitu, tak ada larangan menyantap potongan-potongan kentang tersebut. Hanya cara penyajiannya saja yang diubah. Tak lagi digoreng, tapi dikukus atau direbus.
Mereka yang mengkonsumsi kentang goreng dua kali seminggu berisiko meninggal dunia karena serangan jantung dua kali lipat dibanding yang tidak mengonsumsinya. Penyebab, sistem peredaran darah yang terlalu dipenuhi kolesterol dan racun-racun lain. Begitu hasil penelitian yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition.
Penelitian melibatkan 4.440 orang berusia 45-79 tahun. Mereka diteliti selama delapan tahun dan 236 orang di antaranya kemudian meninggal. Penelitian mendapati bahwa mereka yang meninggal adalah yang paling sering makan kentang goreng.
“Konsumsi rutin kentang goreng berkaitan dengan meningkatnya risiko kematian. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna memastikan bahwa konsumsi kentang secara umum berhubungan dengan risiko kematian yang lebih tinggi,” kata penelitian tersebut.
PIPIT
Berita lainnya:
Full Day School, Ada Pesan Psikolog Buat Orang Tua
Mudik? Hindari Rokok, Bisa Bikin Kaki Bau, Begini Mengatasinya
Ibu Lucky Hakim Meninggal karena Kanker Paru, Penyakit Sulit Dideteksi