TEMPO.CO, Bandung - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Brigadir Jendral Bambang Purwanto menyebutkan, terduga perakit bom panci di Kampung Kubang Beureum, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, menyasar sejumlah tempat di Kota Bandung. Ada tiga lokasi yang menjadi target sasaran pelaku, yakni Cafe Bali di jalan Braga, rumah makan di Astana Anyar, dan rumah ibadah di kawasan Buah Batu.
"Rencananya dalam catatan di dalam tulisan diary seperti itu," ujar Bambang kepada wartawan di lokasi ledakan, Sabtu malam, 8 Juli 2017.
Baca: Bom Panci Bandung Semula Akan Diledakkan di Sebuah Kafe di Braga
Ia mengatakan, hal tersebut diketahui melalui catatan harian milik terduga pelaku berinisial AG yang ditemukan di dalam kamar kontrakannya. Buku diary itu ditemukan sesaat setelah rangkaian benda yang diduga bom panci meledak secara tidak sengaja di kamar kontrakan AG, Sabtu sore, 8 Juli 2017.
"Mereka mengatakan sejumlah cafe dan rumah makan," kata dia.
Sampai saat ini, kepolisian bersama Detasemen Khusus Antiteror 88 sedang menyelidiki dugaan keterlibatan pihak lain dalam rencana aksi teror itu. Bambang menduga, AG merupakan salah satu anggota jaringan terorisme.
"Jaringan-jaringan temen yang lain ada di mana masih kami dalami. Kami akan kembangkan dari jaringan mana, pasti ada jaringan," ujar Bambang.
Baca: Detik-detik setelah Bom Panci Bandung Meledak, Muncul Asap Putih
Bambang mengatakan, diduga bom tersebut meledak karena ada kesalahan teknis. Di dalam kamar kontrakan AG, kata dia, polisi menemukan rangkaian-rangkaian benda yang mirip dengan bom panci.
"Sebetulnya ini keselahan teknis mereka," kata bambang.
Menurut informasi yang dihimpun Tempo, bom panci itu sudah dipersiapkan sejak 1 Juni 2017. AG merangkai bom tersebut berdasarkan panduan dari situs internet.
Salah satu saksi yang masuk ke dalam kamar kontrakan AG setelah terjadi ledakan bom panci mengatakan di dalam kamar AG ditemukan benda-benda seperti paku sebanyak kurang lebih 2 kilogram, batu baterai dan kapas. Selain itu ia menemukan ransel yang cukup besar.
IQBAL T. LAZUARDI S.