TEMPO.CO, Semarang - Ulfa Nurjanah, sarjana yang baru diwisuda Universitas Negeri Semarang dengan nilai cumlaude, juga dikenal sukses berwirausaha. Ia mengaku teripsirasi neneknya yang pernah menjadi dukun manten. Inspirasi itu membuat ia merambah ke dunia make up, selain sukses di bisnis kuliner dengan merek produk Mr Cuki atau cumi krispi.
“Kata ibuku, dulu nenek adalah dukun manten dan bakatnya menurun. Mulailah saya dengan menggunakan teman-teman kos sebagai model portofolio untuk promosi,” Ulfa Nurjanah, saat cerita panjang lebar mengenai usaha dan bisnisya sambil kuliah, Rabu, 12 Juli 2017.
Dukun manten adalah sebutan profesi perias pengantin bagi warga Pantura Tegal dan Brebes,Jawa Tengah. Sebelum merambah ke bisnis make up, Ulfa mengawali usaha dengan menjadi reseller sepatu dan menjualnya lewat facebook dan blackberry messenger.
“Semangat berbisnis aku mulai ketika mengetahui banyak wirausaha muda setelah menjalani awal perkuliahan,” kata Ulfa.
Namun bisnis itu mulai banyak pesaing, ia pun jatuh bangun menggeluti berbagai usaha dilakukan Ulfa hingga mendapatkan banyak pengalaman. Ia juga kembali berdagang, dimulai dari busana muslim dan juga menjual jasa make up dengan penghasilan yang lumayan.
Dengan modal yang mulai terkumpul untuk peralatan make up, ternyata penghasilannya pun meningkat. Bakat berdandan Ulfa menarik minat banyak orang, bahkan ia menjadi mentor acara beautyclass.
Selain bisnis jasa layanan make up, Ulfa tercatat kuat di bisnis kuliner dengan membuat Mr Cuki, cemilan cumi krispi yang kini telah punya enam outlet dan proses membuka cabang di luar kota semarang.
Kesibukan bisnis itu tak membuat ia lemah di dunia akademik dan aktivitas kampus. Ulfa bisa membagi waktu antara belajar, bekerja, dan berorganisasi di badan eksekustif keluarga mahaiswa Unnes. Tercatat ia mampu meraih nilai cumlaude S1 dengan IPK 3,69 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unnes, dengan waktu study selama 3 tahun 9 bulan.
"Saya hampir tidak punya waktu nongkrong layaknya mahasiswa kebanyakan. Semua uang yang saya dapat selalu saya tabung dan sisihkan untuk orang tua,” katanya.
Ulfa sedang membangunkan sebuah rumah di Slawi untuk rumah kedua orang tuanya. “Meski saya patungan sama kakak-kakak, sekarang on progress. Rumahnya di Slawi juga,” katanya.
Sukses yang diraih Ulfa menjadikan Rektor Universitas Negeri Semarang, Fathur Rokhman akan membantu keinginan Ulfa belajar ke jenjang S2. “Ulfa memiliki keinginan meneruskan ke UGM, Undip, atau jika keluar negeri yaitu Belanda,” katan Fathur Rokhman.
Bantuan itu sebagai bentuk apresiasi kampus. “Kami akan bantu fasilitasi dengan cara mengusahakan mendapatkan beasiswa,” katanya.
EDI FAISOL