Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Elon Musk dan Mark Zuckerberg Berselisih Soal Kecerdasan Buatan

image-gnews
Mark Zuckerberg dan Elon Musk. facebook.com
Mark Zuckerberg dan Elon Musk. facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, California - Bos SpaceX, Elon Musk, kembali menyerang CEO Facebook, Mark Zuckerberg, soal kecerdasan buatan. Musk menyebut pemahaman Zuckerberg tentang kecerdasan buatan terbatas.

"Sungguh sangat terbatas," tulis Musk di akun Twitternya, Selasa, 25 Juli 2017, waktu setempat. Ini merupakan lanjutan perang argumen antara keduanya tentang topik apakah robot bisa menjadi cukup cerdas untuk membunuh penciptanya.

Baca: Bos SpaceX, Elon Musk: Kecerdasan Buatan Berpotensi Mengancam

Sebelumnya, Zuckerberg ditanya soal pandangan Musk mengenai bahaya robot. Zuckerberg mencaci para pengecam yang memiliki skenario akhir segalanya atau kiamat seperti Musk sebagai orang yang tak bertanggung jawab.

Zuckerberg dan Musk, yang merupakan kepala eksekutif perusahaan pembuat mobil Tesla Inc dan perusahaan roket SpaceX, terlibat debat seru selama beberapa hari terakhir menyangkut bahaya kecerdasan buatan. Keduanya berbeda soal perlunya regulasi pemerintah yang lebih ketat menyangkut teknologi.

Baca: Program Koloni Mars SpaceX, Elon Musk: Tiket Hanya Rp 2,7 Miliar

Istilah kecerdasan buatan atau artificial intelligence digunakan untuk menggambarkan mesin dengan kode komputer yang bisa belajar dengan sendirinya. Teknologi ini menjadi luas digunakan pada berbagai sektor semacam pelayanan kesehatan, hiburan, dan bank.

Kekhawatiran bahwa mesin akan menjadi cerdas sekali sehingga bisa berbalik memberontak terhadap manusia sudah menjadi tema umum dalam fiksi ilmiah. Musk berkata kepada sekumpulan pejabat AS bulan ini bahwa potensi bahaya seperti itu bukan khayalan sehingga pemerintah harus bergerak meregulasi kecerdasan buatan.

Baca: Elon Musk Janji Bangun Baterai Ion Terbesar Dunia di Australia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya akan terus memperingatkan bahwa sampai orang melihat robot turun ke jalan untuk membunuh manusia, mereka tak akan tahu bagaimana bereaksi, karena hal itu tampaknya berjalan lembut," kata Musk. "Kecerdasan buatan adalah risiko fundamental untuk eksistensi peradaban manusia."

Dua hari sebelumnya Zuckerberg menayangkan video live di Facebook saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seseorang menyangkut pernyataan Musk.

Baca: Amber Heard Mengkonfirmasi Hubungannya dengan Elon Musk

"Saya optimistis sekali. Saya tak bisa memahami orang-orang bersuara negatif yang berusaha mengangkat skenario kiamat," kata Zuckerberg, seperti dikutip dari Reuters. "Sungguh negatif dan dalam beberapa hal saya benar-benar menganggapnya sangat tidak bertanggung jawab."

Zuckerberg menyatakan AI bisa menghasilkan diagnosis penyakit dan peniadaan kecelakaan mobil yang lebih baik. Dia juga tidak melihat alasan ada orang yang ingin memperlambat perkembangan AI melalui regulasi.

Baca: Elon Musk: Koloni Pertama Mars Harus Siap Mati

Simak berita menarik lainnya tentang Elon Musk, Mark Zuckerberg, dan kecerdasan buatan, hanya di kanal Tekno Tempo.co.

REUTERS | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

38 menit lalu

Para peserta UTBK SNBT di UNS mengikuti ujian di Gedung TIK UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

11 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

16 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) Jenderal Charles Flynn (kiri) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta, pada 21-23 April.  Sumber: dokumen Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta
Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024


Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

16 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.


Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

17 jam lalu

Tesla Logo (www.autoevolution.com)
Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.


Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

20 jam lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.


Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

20 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146


Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

22 jam lalu

Polisi berjaga di dekat perkemahan pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di halaman Universitas Columbia, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 30 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina


HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

23 jam lalu

Seorang imam salat memberikan khotbah di depan perkemahan mahasiswa di Sproul Hall di kampus Universitas California Berkeley di Berkeley, California, AS, 26 April 2024. Para pengunjuk rasa mahasiswa Pro-Palestina menyatakan pendudukan perkemahan akan berlanjut sampai sekolah memenuhi tuntutan mereka dengan melakukan divestasi di Israel. EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat