Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Yogya Mulai Kehabisan Bangunan Landmark  

image-gnews
Sejumlah penari menunjukan sejumlah tarian saat Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-27. Sebanyak 30 kontingen memeriahkan pawai pembukaan FKY tersebut. Yogyakarta, 19 Agustus 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Sejumlah penari menunjukan sejumlah tarian saat Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-27. Sebanyak 30 kontingen memeriahkan pawai pembukaan FKY tersebut. Yogyakarta, 19 Agustus 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, YOGYA - Yogyakarta dinilai kehabisan bangunan-bangunan yang menjadi landmark kota yang bisa dijadikan layar untuk pertunjukkan video mapping. Kondisi itu dirasakan dalam pertunjukkan Jogja Video Mapping Project (JVMP) dalam gelaran Festival Kesenian Yogyakarta ke-29 yang dilangsungkan di Panggung Krapyak Kandang Menjangan pada 28 Juli 2017 malam lalu.

“Sebenarnya Jogja sudah kehabisan landmark kota. Makanya bangunan yang dipilih untuk JVMP hampir sama dengan FKY sebelumnya,” kata Direktur Program FKY 2017 Ishari Sahida yang akrab disapa dengan Ari Wulu kepada Tempo di Panggung Krapyak Kandang Menjangan Yogyakarta, Jumat, 28 Juli 2017 malam.

BACA: Festival Kesenian Yogyakarta 2017 Melibatkan Kurator Muda  

Pertunjukkan JVMP sendiri telah diikutsertakan dalam gelaran FKY sejak 2013. Beberapa bangunan landmark Yogyakarta yang telah dijadikan latar JVMP antara lain tembok sisi utara Taman Sari di alun-alun selatan, Gedung DPRD DIY di Malioboro, Gedung Taman Budaya Yogyakarta, Gedung Jogja National Museum (JNM), juga Panggung Krapyak. “Tidak semua bangunan bisa dijadikan tempat presentasi JVMP. Ada syaratnya,” kata Ari Wulu.

Syarat-syarat yang dimaksud seperti bangunan yang mempunyai nilai historis. Panggung Krapyak sendiri merupakan bangunan untuk mengintai binatang-binatang yang akan diburu raja-raja Mataram. Dahulu kawasan tersebut merupakan hutan belantara. Bangunan tersebut dibangun pada masa Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono I pada 1760.

BACA: Ketika Gamelan Ditampilkan Berbeda di Yogyakarta, Lebih Ngepop

“Ajang ini sekaligus menjadi pengingat masyarakat, Jogja memiliki bangunan unik dengan sejarah khusus,” kata Ari Wulu.

Syarat lainnya bangunan tersebut memenuhi unsur artistik dan mempunyai penampang dinding yang luas. Seperti bangunan Panggung Krapyak yang berbentuk kotak dengan ukuran 16,6 meter x 15 meter dengan ketinggian 10 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengingat video mapping merupakan teknik pencahayaan dan proyeksi yang menciptakan ilusi optis pada obyek. Lewat cahaya yang ditembakkan ke arah obyek akan memunculkan visual-visual gambar yang beragam. Visual tersebut tidak hanya bisa dibuat dalam aneka warna dan bentuk, melainkan bisa berganti dengan bentuk visual gambar lainnya dalam satu waktu secara bergerak.

Penampakan visual gambar itu juga memanfaatkan dan menyesuaikan berbagai atribut pada bangunan dan sekitarnya. Seperti pintu dan jendela yang berbentuk melengkung pada sisi atasnya yang dimiliki Panggung Krapyak. Juga pohon asem jawa yang sudah tua yang masih kokoh berdiri di samping bangunan.

“Dan itu menjadi lintas disiplin sehingga dibuat oleh tim,” lanjut Ari. Tak hanya videografer yang terlibat dalam video mapping, melainkan juga teater dalam hal penggarapan naskah, sastra, senirupa, dan musik.

Koordinator Program JVMP Donny Raphael menambahkan sejumlah nama berkolaborasi dalam pertunjukan JVMP, seperti Anung, Moyo, Balance, Fanikini, Kevin Rajabuan, Sarinade, LepasKendali Labs, Wirosatan, Heruwa, Modar, juga Rubah Hitam.

Seperti kolaborasi Danang Pembayun, Yennu Ariendra dan Donny Raphael yang menampilkan visual api pada dinding Panggung Krapyak. Efek pencahayaan dan proyeksi yang muncul seolah bangunan bersejarah itu terbakar. Sedangkan Fanikini membuat visual sejumlah sapi yang tengah makan jamur di pada rumput yang tergambar pada dinding Panggung Krapyak. Publik yang menonton pun duduk lesehan mengitari bangunan panggung.

Selain itu, JVMP juga akan menampilkan lukisan-lukisan hasil karya lomba gambar anak. Lomba tersebut juga digelar dalam FKY 2017 ini yang berlangsung hingga 30 Juli 2017. Visualisasi lukisan karya anak-anak itu akan ditampilkan saat gelaran JVMP kedua di Gedung Jogja National Museum (JNM) pada 2 Agustus 2017 mendatang.

 "Biar anak-anak tahu ada media lain untuk berkarya. Mereka juga tambah semangat melukis,” kata Donny. PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

3 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

5 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

7 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

8 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

23 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

43 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

49 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

51 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

53 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.