Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rahasia Umur Panjang Penduduk Okinawa Jepang: Rajin Makan Pare  

image-gnews
Masako Salmah Pontoh, dalam Okinawa Healthy Food Workshop yang digelarPusat Studi Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Jumat, 4 Agustus 2017. IMAM HAMDI
Masako Salmah Pontoh, dalam Okinawa Healthy Food Workshop yang digelarPusat Studi Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Jumat, 4 Agustus 2017. IMAM HAMDI
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Pare atau Goya menjadi sayuran utama dalam berbagai masakan yang disajikan penduduk Okinawa, Jepang. Bahkan, sayuran hijau dengan bentuk memanjang dan bergerigi itu diyakini sebagai resep umur panjang penduduk di sana. Berdasarkan hasil statistik, rata-rata usia penduduk Okinawa mencapai 100 tahun.

"Rata-rata makanan di Okinawa berbahan dasar pare. Sebab, pare banyak ditanam di Okinawa karena mempunyai iklim subtropis mirip di Indonesia," kata Masako Salmah Pontoh, 80 tahun, wanita asal Okinawa dalam Okinawa Healthy Food Workshop yang digelar oleh Pusat Studi Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Jumat, 4 Agustus 2017.

Memakan pare, tutur Masako, diyakini dapat melancarkan peredaran darah, mencegah kanker, diabetes dan tentunya membuat umur panjang. Sebab, pare banyak mengandung vitamin A, B, C, asam amino, kalsium, fosfor, beta-karoten dan antioksidan.

Sayangnya, di Indonesia pare sering dihindari karena rasanya yang pahit. Masako menuturkan, rasa pahit pada pare sebetulnya bisa dihilangkan bila diolah secara benar tanpa mengurangi nutrisinya.

Menurut Masako, orang Indonesia sering  keliru dalam mengolah pare. Akibatnya, kandungan pare yang banyak manfaatnya justru hilang. Satu kesalahan fatal orang Indonesia dalam mengolah pare agar tidak pahit adalah mengirisnya kecil-kecil, lalu membaluri garam dan mencucinya.

Cara tersebut, kata Masako, tidak akan mengurangi rasa pahit pare, tetapi justru menghilangkan kandungan vitamin dan zat bermanfaat lainnya. "Untuk menghilangkan rasa pahit cukup dibaluri garam pare yang masih utuh, lalu mencucinya," ujarnya.

Selain itu, ia melihat orang Indonesia kurang berani dalam mengolah pare. Di Okinawa, pare banyak dihidangkan untuk beragam masakan. Namun, di Indonesia, pare hanya sering terlihat dicampur dengan udang. Dan pare sering terlihat ada di dalam Siomay. "Padahal, makanan apa pun enak dicampur dengan pare, asal bisa mengolahnya," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesalahan mengolah pare saat memasak dibenarkan Husnul Awaliyati, 30 tahun, peserta seminar asal Jakarta Utara. "Selama ini saya kalau mau masak pare dipotong dulu baru dicuci pakai garam, ternyata itu salah," katanya.

Dia juga baru tahu kalau pare bisa diolah dengan berbagai variasi masakan. Bahkan, Husnul hampir tidak percaya, kalau pare yang pahit itu, terasa enak dibuat jus seperti minuman yang dicicipinya dari Masako.  "Ini baru pertama kali minum jus pare. Awalnya aneh, pare kok dijus," ujarnya.

Husnul memburu resep kuliner Jepang, karena telah jatuh hati dengan masakan negara matahari terbit itu. Menurutnya, masakan Jepang mudah dibuat, dan rasanya enak. "Masakannya sederhana semua. Cuma harus menggunakan minyak kelapa yang harganya mahal untuk memasak seperti yang dicontohkan Bu Masako," ucapnya, lalu tertawa.

Di akhir seminar, Masako memang membuktikan ucapannya soal kelezatan pare dengan membuat masakan berbahan pare, seperti Goya Chanpuru dan Chirasi Sushi. Kedua makanan itu terbukti bisa menggoyang lidah peserta seminar. Bahkan, tidak sedikit peserta yang menyodorkan piring ke Masako, untuk menambah Goya Chanpuru bikinannya. Para peserta ketagihan dan ingin merasakan kembali masakan yang terasa gurih tersebut.

IMAM HAMDI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

7 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

9 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

10 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

10 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

13 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

15 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

23 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

25 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

28 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

28 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.