TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2017 yang stagnan disebabkan oleh adanya sifat menunggu dari pelaku usaha untuk berinvestasi. Karena itu, pemerintah mendorong mereka mempercepat investasi yang ada.
"Saya kira sifat menunggu dari masyarakat, dari pengusaha. Sebab, kalau kita lihat tabungan, likuiditas perbankan, cukup baik, keinginan investasi juga cukup," kata Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.
Simak: Jusuf Kalla: Ikuti Sunah Nabi Bukan Cuma Nikah, tapi Dagang juga
Kalla mengatakan sifat menunggu itu juga bisa saja karena mereka melihat kondisi ekonomi dunia dan keadaan di dalam negeri. Untuk kondisi dalam negeri, mereka masih menunggu perbaikan-perbaikan aturan yang kini banyak tumpang tindih. "Kami perbaiki," ujarnya.
Menurut Kalla, adanya keluhan aturan, baik di pusat maupun daerah, menyebabkan investor mengalami kesulitan. Kondisi inilah yang membuat Presiden Joko Widodo memanggil beberapa menteri untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2017 sebesar 5,01 persen (year-on-year). Angka ini sama persis dengan pertumbuhan di kuartal pertama 2017. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pertumbuhan kuartal kedua masih di bawah ekspektasi.
Pemerintah, kata Jusuf Kalla, ingin mendorong investasi yang ada. Baik investasi pemerintah maupun investasi swasta, serta investor dari luar negeri. Aturan-aturan yang tumpang tindih diperbaiki. "Karena keinginan itu banyak sebenarnya, cuma ini agak stagnan," tuturnya.
AMIRULLAH SUHADA