TEMPO.CO, Bandung - Partai Gerindra mendorong mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah untuk maju menjadi kandidat dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Gerindra telah mantap tidak akan mencalonkan orang dari luar kader partai pada Pilgub Jawa Barat.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi mengatakan, keputusan Gerindra mengusung Burhanuddin datang langsung dari Ketua Umum Partai Prabowo Subianto. Prabowo, kata Mulyadi, telah memutuskan untuk mencalonkan kader partai untuk bertarung di Pilgub Jabar. "Pak Burhanudin diminta Pak Prabowo ikut kontestasi dari Partai Gerindra," kata Mulyadi saat ditemui di kantor DPD Gerindra Jabar, di Kota Bandung, Senin, 14 Agustus 2017.
Baca juga: Bebas Bersyarat, Burhanuddin Ogah Terlibat Politik Praktis
Hingga saat ini, sudah ada dua kandidat yang berasal dari internal Partai Gerindra yang diumumkan untuk maju di Pilgub Jawa Barat. Selain Burhanuddin, Gerindra terlebih dahulu mendorong Ketua DPD Gerindra Jawa Barat Mulyadi untuk maju.
Ditemui di tempat yang sama, Burhanddin mengatakan diamanatkan Prabowo untuk ikut maju dalam bursa pencalonan di Pilgub Jabar. Menurutnya, Prabowo menginginkan calon gubernur yang diusung Gerindra merupakan putra asli Jawa Barat.
"Pak Prabowo menelepon saya, menayakan apakah ada kepikiran maju di Pilgub Jabar. Setelah saya pertimbangakan, apapun keputusan Ketum Gerindra saya akan ikut," kata Burhanddin.
Burhanuddin merupakan kader Partai Gerindra yang saat ini menjabat sebagai dewan pakar partai. Pria kelahiran Garut ini sempat menduduki posisi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di bawah pimpinan Presiden Abdurahman Wahid.
Ia pun sempat menjadi narapidana kasus korupsi. Pada 2008 Burhanuddin Abdullah divonis 5 tahun penjara karena terbukti bersalah menggunakan dana milik Yayasan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (YLPPI) senilai Rp 100 miliar untuk bantuan hukum lima mantan pejabat BI, penyelesaian kasus BLBI, dan amandemen UU BI.
IQBAL T. LAZUARDI S