TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memilih berbicara soal kerja dan kehidupan wartawan ketika ditanya soal politik praktis ketika. Ditemui wartawan usai upacara peringatan hari kemerdekaan di Universitas Bung Karno, Prabowo memilih bicara tentang gaji wartawan yang kecil dan mengatakan bahwa ia berupaya untuk membela wartawan ketimbang menjawab urusan politik. .
"Kita juga bela wartawan. Gaji kalian juga kecil kan?" tanya Prabowo kepada wartawan pada Kamis 17 Agustus 2017. Namun pertanyaan itu sebenarnya tak sungguh-sungguh dilontarkan, karena ia menjawab sendiri pertanyaannya dengan gurauan. "Tahu (saya), kelihatan dari muka kalian," ujar Prabowo yang diikuti gelak tawa.
BACA: Prabowo Hadiahi Rachmawati Dua Lukisan Bung Karno
Prabowo lalu mencoba meneruskan penjelasannya. Menurut Prabowo, setelah melihat wajah para wartawan, yang sebagian besar lusuh, membuatnya berpikir bahwa awak media tak pernah belanja di mall. "Betul kan? Hayo... jujur," kata Prabowo.
Para wartawan tertawa melihat cara Prabowo. Saat itu, Prabowo seolah-olah sedang mencoba mengalihkan perbincangan dari seputar pemilihan presiden maupun terkait dengan Perppu Ormas. Karena sebelumnya, seorang wartawan bertanya padanya, apakah Presiden Joko Widodo bisa disebut diktator ketika menerbitkan Perppu Ormas?
BACA: Prabowo: Hakim Bisa Disogok, Apalagi Wartawan
Prabowo berpikir sesaat, tidak buru-buru menjawab. Sejurus kemudian, wartawan lain bertanya tentang persoalan kebangsaan. Ia yang awalnya hendak berdiri, kembali duduk dan tertawa.
"Anda tanya tadi, presiden diktator tidak? Itu kan pertanyaan memancing statement," ucap Prabowo. Prabowo mengisyaratkan enggan menjawab pertanyaan tersebut. Prabowo tidak ingin mencela orang lain. Bagi dia, kewajiban pemimpin adalah mengingatkan, bukan memecah-belah bangsa.
AVIT HIDAYAT