TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham Asia memperpanjang lesunya kinerja pasar secara global pada perdagangan pagi ini, Jumat 18 Agustus 2017), setelah sebuah van menabrak kerumunan turis dalam aksi terorisme di Barcelona.
Insiden ini menambah kegelisahan yang dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran tentang disfungsi dalam pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta kelumpuhan kebijakan AS.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6 persen saat indeks Topix Jepang melemah 0,9 persen pada pukul 9.24 pagi waktu Tokyo (pukul 7.24 WIB). Adapun indeks Kospi Korea Selatan merosot 1,1 persen dan indeks S&P/ASX 200 Australia melorot 1,3 persen.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 274,14 poin atau 1,24 persen di level 21.750,73. Indeks Standard & Poor’s 500 merosot 38,1 poin atau 1,54 persen di 2.430,01, dan Nasdaq Composite berakhir drop 123,20 poin atau 1,94 persen di posisi 6.221,91.
Dilansir Bloomberg, indeks saham di Tokyo, Sydney, dan Seoul kompak melemah setelah indeks S&P 500 anjlok 1,5 persen pada perdagangan Kamis 17 Agustus 2017, penurunan terbesar kedua sepanjang tahun ini.
Volatilitas di Jepang melonjak setelah indeks yang mengukur fluktuasi pasar melesat lebih tinggi selama perdagangan AS. Sedangkan obligasi AS naik bersama yen dan emas saat investor memburu aset safe haven.
Investor tampaknya kehilangan kepercayaan pada kemampuan pemerintahan Trump untuk meloloskan kebijakan pemotongan pajak dan agenda ekonomi domestik lainnya. Penyebab kekhawatiran terakhir adalah spekulasi mengenai kemungkinan mundurnya Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gary Cohn.
Pasar digoyahkan oleh teror yang melanda Barcelona, Spanyol, setelah sebuah van menghantam kerumunan pejalan kaki di Barcelona. Setidaknya 13 orang tewas dikabarkan tewas akibat insiden ini.
Serangan itu terjadi pada Kamis 17 Agustus 2017 sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Seorang pria, yang digambarkan berbadan langsing dan berusia pertengahan 20 tahunan, mengendarai mobil van putih dengan kecepatan tinggi sepanjang beberapa ratus meter ke arah Las Ramblas, wilayah yang banyak dikunjungi wisatawan.
Laporan teror di Barcelona menjadi peringatan bahwa risiko geopolitik tetap menjadi ancaman untuk pasar, pasca meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea yang dipicu oleh retorika AS dan Korea Utara pekan lalu.
Pekan ini adalah pekan yang penuh gejolak bagi pemerintah AS. Trump membubarkan dua dewan penasihat yang dikelola oleh pejabat eksekutif serta mengecam anggota Kongres dari kubu Republik yang mengkritik pernyataannya tentang kekerasan di Virginia.
BISNIS.COM