TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sosial berupa tabungan kepada anak-anak yang menjadi target dalam program kesejahteraan sosial anak (PKSA). Bank Negara Indonesia (BNI) ditunjuk sebagai penyalur program tabungan bernama Tabungan Sosial Anak (TASA) itu.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Marzuki, mengatakan anak-anak yang menjadi target PKSA adalah anak-anak terlantar, anak jalanan, anak yang berhadapan dengan hukum, anak penyandang disabilitas, dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus. Bantuan diberikan agar mereka mendapatkan akses pada layanan sosial dasar.
Bantuan dalam bentuk tabungan dipilih untuk mendorong anak-anak memiliki kebiasaan menabung. "Ini juga untuk memberikan stimulan kepada keluarganya bahwa anak-anak ini dipersiapkan untuk pendidikan, kesehatan, dan kegiatannya untuk tumbuh dan berkembang," ujar Marjuki di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu, 20 Agustus 2017.
Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI, Adi Sulistyowati, mengatakan peran perseroan dalam kolaborasi ini adalah memastikan adanya nilai tambah yang dapat diterima oleh anak-anak pemilik TASA. "Kami memberikan kemudahan bagi anak-anak tersebut untuk menabung melalui pemberian rekening yang dilengkapi berbagai fasilitas perbankan," ujarnya.
Menurut Marzuki, bantuan diberikan kepada 23.800 anak di seluruh Indonesia. Setiap anak menerima Rp 1 juta per tahun hingga dia dewasa atau berusia 18 tahun ke atas. Dana tersebut berasal dari anggaran Kementerian Sosial.
Hari ini, Kementerian Sosial bersama BNI telah menyerahkan tabungan tersebut secara simbolis kepada 75 anak dari Badui Luar dalam acara peringatan Hari Anak di TMII. Dalam kesempatan tersebut, BNI juga memberikan penghargaan berupa tabungan kepada 10 anak yang memiliki prestasi khusus.
Kementerian Sosial dan BNI mengundang dua ribu anak untuk hadir dalam acara tersebut. Hingga siang ini terdapat 491 identitas anak yang sudah terverifikasi untuk menerima buku TASA.
VINDRY FLORENTIN
