TEMPO.CO, Barcelona - Setelah ISIS mengkalim bertanggung jawab terhadap aksi terorisme di Barcelona, simpatisannya di berbagai lokasi langsung merayakannya di media sosial. Sedikitnya 15 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya cedera setelah sebuah van menabrak kerumunan orang di Las Ramblas Barcelona pada Kamis sore, 17 Agustus 2017.
Pada hari yang sama, polisi menembak dan membunuh lima orang di kota pesisir Cambrils beberapa di antaranya pelaku dan dilaporkan memakai sabuk peledak. Sudah sering ISIS mengklaim insiden teror internasional, meskipun tanpa hubungan konklusif dengan anggota ISIS di Suriah dan Irak.
Sebuah pernyataan disampaikan pada Amaq mengatakan bahwa pelaku serangan Barcelona adalah milisi ISIS. Disebutkannya, Spanyol adalah bagian dari koalisi internasional yang memberikan dukungan militer dan kekuatan udara kepada pasukan Irak dan Suriah.
Seperti telah menjadi norma akibat serangan ini, ungahan media sosial yang merayakan kekerasan dengan cepat muncul di saluran Telegram yang digunakan oleh pendukung ISIS.
Baca: Pelaku Teror Barcelona Diduga Rencanakan Serangan Lebih Besar
Gambar dan tulisan memuji pembantaian itu muncul. Ancaman sebelumnya untuk "merebut kembali al-Andalus" dan "serangan yang akan segera terjadi" di Spanyol juga disirkulasikan ulang, meskipun tidak jelas apakah mereka memiliki hubungan dengan kejadian hari Kamis.
Beberapa saluran pro-ISIS mengeluarkan pesan dalam bahasa Spanyol seperti "Bunuh babi-babi Spanyol" dan pengguna mengubah foto profil mereka menjadi Driss Oukabir, warga negara Maroko yang ditahan karena dicurigai melakukan serangan Barcelona. "Kami memperlakukan anak-anak mereka dengan membunuh mereka," kata seorang pendukung.
Awal tahun ini ISIS mengeluarkan panduan terperinci kepada pengikutnya tentang bagaimana melakukan pembantaian dengan menggunakan truk, van dan mobil, serta petunjuk bagaimana cara meluncurkan serangan pisau dan menyekap sandera.
Perpindahan dari bahan peledak canggih dan senjata api seharusnya membuat lebih sulit bagi pihak berwenang untuk mendeteksi serangan yang direncanakan.
Peristiwa di Spanyol mencerminkan beberapa insiden lain di seluruh Eropa selama dua tahun terakhir: Inggris mengalami insiden serudukan mobil di dekat Parlemen pada bulan Maret dan Jembatan London dan di Finsbury Park pada Juni.
Seorang penyerang lainnya membajak sebuah truk dan membawanya ke sebuah toserba di Stockholm pada bulan April, menewaskan lima orang. Pada 2016, serangan pasar Natal di Berlin menewaskan 12 orang, dan serangan Bastille Day di Nice menewaskan 86 orang.
INDEPENDENT|YON DEMA