TEMPO.CO, Kopenhagen - Polisi Denmark mengidentifikasi jasad wanita tanpa kepala yang ditemukan di tepi sungai Kopenhagen sebagai Kim Wall, jurnalis Swedia, yang diyakini dibunuh di kapal selam.
Wall dinyatakan hilang sejak 10 Agustus 2017, setelah diketahui menaiki kapal selam buatan sendiri milik Peter Madsen.
Wakil kepala polisi Kopenhagen, Jens Moller, mengatakan bahwa DNA yang diambil dari sikat rambut dan sikat gigi milik Wall telah sesuai dengan darah yang ditemukan di kapal selam.
"Berdasarkan pemeriksaan DNA, menunjukan jasad tanpa kepala itu milik Kim Wall," kata Moller, seperti dilansir Guardian, Rabu 23 Agustus 2017.
Madsen didakwa membunuh Wall yang telah hilang sejak dibawa ke laut dengan kapal selam pribadi UC3 Nautilus pada 10 Agustus.
Saat itu Madsen melaporkan bahwa kapal selam buatan sendiri itu tenggelam. Dia diselamatkan sehari setelah UC3 Nautilus-nya tenggelam. Polisi tidak menemukan orang lain di kapal.
Otoritas maritim Denmark dan Swedia kemudian menggunakan penyelam, sonar dan helikopter untuk mencari mayat Wall di Teluk Koge, sebelah selatan kota, dan di Selat Oresund antara kedua negara.
Potongan tubuh yang diduga merupakan milik Wall baru ditemukan pada Senin oleh seorang pengendara sepeda yang lewat. Polisi saat itu mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengidentifikasi mayat yang kehilangan kepala, kaki dan lengannya itu.
Dalam persidangan yang telah berlangsung, Madsen mengatakan bahwa Wall telah meninggal dalam sebuah kecelakaan dan dia menguburnya di laut.
Namun pernyataan itu berbeda dengan pengakuan sebelumnya yang menyebut bahwa dia meninggalkan Wall dalam keadaan hidup di Kopenhagen.
Wall berada di kapal itu, guna kepentingan untuk mewawancarai Madsen yang merupakan seorang pengusaha, seniman, pembuat kapal selam dan insinyur kedirgantaraan.
Madesen pertama kali di hadapkan ke pengadilan pada 12 Agustus. Namun kasus tersebut tidak terbuka untuk umum guna melindungi penyelidikan lebih lanjut.
Kasus pembunuhan terhadap jurnalis Kim Wall ini telah diikuti oleh media Denmark dan Swedia dan menarik minat dari seluruh dunia.
GUARDIAN | STRAITS TIMES | YON DEMA