TEMPO.CO, Tangerang - Sekretaris Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Mawardi Nasution mengatakan tim pemeriksaan hewan akan menandai hewan yang dinyatakan sehat dan layak dipotong. "Hewan yang sehat diberi label dan ditandai dengan kalung dari tali," ujar Mawardi kepada Tempo, Sabtu, 26 Agustus 2017.
Setelah diberi tanda, kata Mawardi, hewan kurban itu dimasukkan ke kandang dan dikelompokkan sebagai hewan kurban yang telah lolos dari proses pemeriksaan. "Cara ini akan dilakukan di seluruh tempat penampungan hewan di 29 kecamatan," ujar Mawardi.
Baca: Idul Adha, Hewan Kurban di Jabodetabek Dipantau 129 Anggota Tim
Menurut Mawardi, ciri-ciri hewan kurban yang sehat adalah memiliki mata yang jernih atau tidak kuyu, memiliki kulit yang sehat, doyan makan, beranggotakan tubuh lengkap atau tidak cacat (buta, pincang, patah tanduk, serta putus ekor dan daun telinga), dan tidak kurus.
Untuk memeriksa hewan kurban, kata Mawardi, pihaknya telah membentuk tim yang terdiri atas 13 dokter hewan, 3 orang paramedis veteriner, 47 orang dari bidang dan seksi pelaksana pada Dinas Pertanian dan Peternakan, serta 29 orang petugas dari setiap kecamatan di Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Periksa Hewan Kurban, Kabupaten Tangerang Kerahkan 92 Petugas
Adapun tugas tim hewan kurban meliputi:
1. Pemeriksaan kesehatan hewan kurban dan pendataan jumlah, jenis, dan daerah asal hewan kurban di lokasi-lokasi penjualan atau penampungan hewan kurban.
2. Pemeriksaan persyaratan sebagai hewan kurban: Cukup umur (domba atau kambing berumur di atas satu tahun dan sapi atau kerbau berumur di atas dua tahun), tidak cacat (buta, pincang, patah tanduk, serta putus ekor dan daun telinga), dan tidak kurus.
3. Pemeriksaan kelengkapan administrasi yang meliputi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asal.
4. Melaksanakan sosialisasi tata cara pemotongan hewan kurban yang memenuhi aspek kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) dan kesejahteraan hewan (kesrawan) serta sesuai dengan syariat Islam di lokasi-lokasi pemotongan hewan kurban.
JONIANSYAH HARDJONO