TEMPO.CO, Bogor - Memasuki musim kemarau, kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, tidak diguyur hujan selama tiga pekan terakhir. Debit air Sungai Ciliwung turun drastis sehingga Bendungan Katulampa, Bogor, kosong. Ketinggian air di papan mercu bendungan menunjukkan nol sentimeter.
"Tidak ada air dari bendungan yang mengalir ke Jakarta," kata petugas jaga Bendung Katulampa, Bogor, Andi Sudirman, Senin, 28 Agustus 2017.
Baca:
Puncak Diguyur Hujan Deras, Katulampa Siaga 3
Hujan Lebat Guyur Puncak, Muka Air Katulampa Kembali ...
Air Sungai Ciliwung yang mengalir dari kawasan Puncak, yang merupakan hulu sungai, dialirkan ke Pintu Air Kali Baru untuk mengairi saluran irigasi. Debit air dari hulu Sungai Ciliwung pun sangat kecil atau sekitar 2.200 liter/detik. “Sehingga semua pintu bendung ditutup," ujarnya.
Saluran irigasi itu untuk pengairan sawah, budi daya ikan, dan kebutuhan warga. "Air Sungai Kali Baru mengalir ke Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor," ucapnya.
Kondisi Bendungan Katulampa yang kosong itu sudah berlangsung sejak awal Agustus lalu. "Dari awal Agustus, Bogor tidak diguyur hujan sehingga berpengaruh pada debit air Sungai Ciliwung,” tuturnya.
Baca juga:
Kebakaran di Kemendes Merembet karena Api Jilat ...
Pria Bugil Mencoba Terobos Istana Merdeka, Alasannya...
Saking kosongnya bendungan itu, bebatuan dan beton pemecah arus, yang biasanya tertutup air, dapat terlihat. Sebagian besar warga sekitar memanfaatkan situasi bendungan yang kosong dengan mencari pasir dan batu di sungai. "Yang penting tidak di lokasi bendung," katanya.
M. SIDIK PERMANA