TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya masih menyelidiki insiden pelemparan bom molotov di Kedutaan Besar Myanmar, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 3 September 2017. Mereka masih mengumpulkan berbagai bukti untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Kita periksa di sana apakah kira-kira ada alat bukti lain selain dari molotov itu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senayan, Jakarta Selatan pada Ahad, 3 September 2017.
Baca: Kedubes Myanmar Dilempari Bom Molotov Minggu Dinihari
Kedutaan Besar Myanmar tengah menjadi sorotan atas kasus kekerasan pada kaum Rohingya. Setelah didemo pada Sabtu siang kemarin, kantor kedutaan yang berlokasi di Jalan KH Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, itu dilempar sebuah bom molotov oleh orang tak dikenal pada Ahad, 3 September 2017, pukul 03.00 WIB.
Hingga kini, tim polisi yang terdiri dari Kepolisian Sektor Menteng, Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Kepolisian Daerah Metro Jaya, serta Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) masih mengecek sejumlah closed-circuit television (CCTV) di sekitarnya.
Tidak ada korban dan saksi yang melihat langsung kejadian pelemparan itu. Selain mencari alat bukti lain, polisi juga saat ini telah memeriksa enam saksi. "Saksi sudah enam orang kita mintai keterangan," kata Argo.
Sebelumnya, sempat disebut juga bahwa pelaku mengendarai mobil Toyota Avanza. Namun, Argo mengatakan pihaknya masih menyelidiki soal kendaraan pelaku tersebut. "Sedang kita dalami. Kita juga belum tahu persis apakah pelaku pakai mobil atau tidak," ujar Argo.
Baca juga: Tragedi Rohingya, Kaum Profesional Geruduk Kedutaan Myanmar
Akibat insiden ini, polisi memperketat pengamanan Kedutaan Besar Myanmar dengan menambah jumlah personil dan melakukan patroli secara berkala.
ZARA AMELIA