TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman berharap keputusan berkoalisi antara PKS dan Partai Gerindra dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Barat 2018 bisa memanaskan mesin partai. “Kami sudah menetapkan calon, tentu kami mulai,” kata Sohibul di kantor DPP PKS, Jakarta, Ahad, 3 September 2017. Salah satunya adalah dengan berkonsolidasi, meski menurut dia, pemilihan gubernur masih lama.
Selain berkoalisi dengan Gerindra, PKS berusaha membangun komunikasi dengan partai yang lain. “Supaya memperkuat (koalisi),” ujar Sohibul.
Baca:
PKS Incar Menang Hat-trick di Pilgub Jawa Barat, Ini...
PKS di Pilgub Jabar tanpa Konsultan Politik Eep...
Sohibul merasa PKS di Jawa Barat lebih gesit karena wilayah itu basis pemilih PKS. Gubernur yang tengah memimpin ini juga merupakan kader PKS. “Posisi PKS inkumben, ditunggu-tunggu (konstituen),” katanya. PKS memilih inkumben Deddy Mizwar sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2018.
Sedangkan, pencalonan gubernur di wilayah Sumatera Utara dinilai Sohibul belum mengerucut. “Masih sangat cair,” ujar dia. Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring disiapkan PKS sebagai salah satu kandidat Gubernur Sumatera Utara. Saat ini Sumatera Utara dipimpin oleh kader Partai NasDem.
Baca juga:
Mengapa Harus Hati-hati Sikapi Kasus Rohingya, Catatan...
Kasus Suap Hakim MK, Patrialis Akbar Akan Divonis Hari Ini
Pencalonan gubernur di Jawa Tengah dan Jawa Timur juga dirasa masih cair. Di Jawa Timur, kata Sohibul, pilihan PKS akan sama dengan keinginan para kiai. “Jawa Timur kotanya para kiai, kami ingin bersama dengan pilihan para kiai,” ujar Sohibul. PKS berharap dengan samanya pilihan ini, bisa dikelola sesuai dengan keinginan para kiai.
Ia tak keberatan PKS berkoalisi dengan partai mana pun. PKS juga berkomunikasi dengan partai pendukung pemerintah maupun oposisi. “Masih sangat terbuka. Sekarang masih dijajaki.”
ANDITA RAHMA