TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Tanjung Duren Komisaris Polisi Lambe Patabang mengatakan polisi saat ini sedang mendengarkan keterangan P, siswi SD Negeri Tanjung Duren 01, Jakarta Barat yang nyaris menjadi korban penculikan.
“Saat ini saya sedang bersama korban, mendengarkan keterangan. Setelah dapat keterangan yang jelas, kita akan langsung kejar pelaku,” ujar Lambe saat dihubungi Tempo pada Kamis, 14 September 2017.
Kepala Sekolah SD Negeri Tanjung Duren 01 Mulyadi menjelaskan, kejadian bermula saat ketiga siswi kelas 4 SD Negeri Tanjung Duren 01 yaitu P, Sr dan St ingin pergi ikut les di rumah salah satu guru sekitar pukul 13.00 pada Senin, 11 September 2017.
Sebelum pergi, mereka membeli jajanan cilok di depan sekolahnya. Di lokasi tersebut, Putri tiba - tiba dibekap oleh orang tidak dikenal. Pria yang sudah berumur itu berdiri di sebelah mobil berwarna hitam.
Ketika dibekap, Putri langsung menggigit tangan pelaku dan lari bersama teman-temannya sehingga lolos dari percobaan penculikan. Putri mengaku melihat ada dua anak kecil dalam mobil tersebut dengan kondisi mulut dilakban.
Mulyadi melaporkan kejadian tersebut kepada Satuan Pembinaan Masyarakat Polsek Tanjung Duren pada Selasa kemarin. Laporan tersebut dibuat karena dia mendapat aduan dari salah satu orang tua murid dan mendapat cerita langsung dari siswinya.
Menurut dia, video pengakuan Putri yang sempat viral tersebut dibuat oleh Komite Sekolah. Tujuan utamanya hanya untuk disebarkan kepada orang tua murid agar lebih waspada mengawasi anaknya. "Kita gak nyangka sampai begini (viral) videonya," katanya.
DEWI NURITA | M. YUSUF MANURUNG