TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan meningkatnya penjualan retail pada Agustus 2017 mengindikasikan mulai bangkitnya kegiatan konsumsi masyarakat. "Penjualan retail pada Agustus naik lima persen setelah pada Juli minus tiga persen. Jadi ini berarti positif, ada indikasi bahwa kegiatan konsumsi masyarakat mulai bangkit," ujar Dody saat ditemui di kompleks perkantoran BI, Jakarta, Jumat, 15 September 2017.
Dody menyebutkan, dari sisi pendapatan, upah riil buruh tani dan buruh bangunan memang naik. Selain itu, kontraksi nilai tukar petani (NTP) sudah mulai berkurang. Hal positif tersebut turut mengerek konsumsi meningkat. "Jadi constraint dari sisi pendapatan mulai berkurang," kata Dody.
Baca Juga:
Baca: Bisnis Retail Lesu, Omzet Pedagang di Glodok Tergerus
Penjualan eceran pada Juli 2017 menurun sejalan dengan kembali normalnya pola konsumsi masyarakat pasca-Ramadan dan Idul Fitri. Hal itu tecermin dari indeks penjualan riil (IPR) hasil survei penjualan eceran Juli 2017 sebesar 209,9 atau turun sebesar 3,3 persen (year-on-year), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 6,3 persen (yoy).
Penurunan penjualan retail terjadi baik pada kelompok makanan maupun kelompok non-makanan. Secara regional, penurunan pertumbuhan tahunan IPR terjadi di beberapa kota, seperti Semarang, Denpasar, dan Manado.
Penjualan retail diperkirakan kembali meningkat di Agustus 2017. Hal ini terindikasi dari IPR Agustus 2017 yang tumbuh 5,3 persen (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan penjualan retail diperkirakan terjadi pada kelompok makanan sebesar 10,4 persen, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh -0,3 persen. Pertumbuhan penjualan retail untuk kelompok non-makanan juga akan membaik dari -7,8 persen (yoy) menjadi -1,9 persen (yoy).
Jadi, menurut Dody, penjualan retail ini mengindikasikan konsumsi mulai membaik. “Apakah daya beli sudah pulih, tergantung pendapatannya. Tapi indikasi pendapatan yang ditunjukkan dengan beberapa indikator juga mulai meningkat dibanding Juli," ujar Dody.
ANTARA